DILI, 08 juni 2022 (TATOLI)–Tahun 2022, kabar membanggakan datang dari prestasi siswa Timor-Leste di dunia Pendidikan. Simplício de Deus, seorang siswa dari Sekolah Portugis Ruy Cinatti membawa nama Timor-Leste meraih juara empat di Kompetisi Internasional Matematika 2022.
“Jumat lalu, saya mendengar kabar bahwa saya berada di peringkat ketiga dalam Kompetisi Perhitungan Matematika Mental SuperTmatik. Saya merasa sangat senang, karena saya bisa membawa nama negara saya ke dunia dengan menempatkan Timor-Leste di urutan keempat dunia dalam Kompetisi Internasional Matematika 2022,” kata Simplício de Deus kepada Tatoli, di Balide, Dili.
Simplício de Deus mengatakan kompetisi diadakan dalam tiga bahasa yaitu, Portugis, Spanyol, dan Inggris. Dia mengatakan kecepatan internet yang lambat mempengaruhi dia selama kompetisi.
“Begitu saya menyelesaikan perhitungan saya, saya mengklik untuk mengirim jawaban. Tapi kecepatan internetnya sangat lambat, sementara waktu terus berlalu”, katanya.
Guru Perhitungan Mental SuperTmatik, Rita Magriço, mengatakan kompetisi ini sudah ada sejak beberapa tahun lalu.
“Saya telah mengajar matematika mental sejak 2020 dan, tahun ini, saya memutuskan untuk membuat klub SuperTmatik. Tujuan untuk mengembangkan perhitungan matematika mental dan keterampilan lainnya,” tegasnya.
“Simplício de Deus adalah siswa yang sangat baik dalam beberapa mata pelajaran. Dia bekerja keras dan belajar setiap hari. Ketika diminta untuk berpartisipasi, dia selalu tersedia. Tahun ini kami melakukannya. Ini sangat bagus untuk Timor-Leste dan Sekolah Portugis,” jelasnya.
Acácio de Brito, selaku Direktur Sekolah Portugis Ruy Cinatti mengucapkan selamat atas upaya para siswa dan guru.
“Sekolah Portugis menempatkan Timor-Leste di peta dunia perhitungan matematis. Kami mengucapkan selamat kepada siswa dan guru. Sayangnya, kami dapat mengatakan bahwa kami tidak memenangkan tempat pertama karena kecepatan internet sangat lambat dan tidak berfungsi dengan baik, ”katanya.
Brito mengatakan, penting bagi siswa untuk menguasai beberapa bahasa asing untuk dapat bersaing dalam kompetisi tersebut.
“Sekolah ini mengembangkan pemikiran strategis siswa untuk mengidentifikasi kesulitan dan mencoba mengatasinya dengan kerja keras, dedikasi, dan usaha keras,” tegasnya.
Brito menceritakan, sekolahnya sudah mengikuti kompetisi selama tiga tahun berturut-turut.
Reporter : Isaura Lemos de Deus
Editor: Maria Auxiliadora (penerjemah : Armandina Moniz)