DILI, 07 juni 2022 (TATOLI)– Kementerian Pendidikan Tinggi, Ilmu Pengetahuan dan Kebudayaan (MESSK-tetum) tengah mempersiapkan aturan pemerintah baru sebagai jalan untuk memfasilitasi permintaan Association of Timorese Students in China (ATSC) untuk mengirimkan kembali pelajar Timor-Leste (TL) ke China.
“Saya telah bertemu dengan Duta Besar (Dubes) Timor-Leste untuk China dan telah membuat negosiasi melalui Kementerian Luar Negeri dan Kerjasam (MNEK),” ucap Menteri MESSK, Longuinhos dos Santos pada Tatoli, di Novo Tursimo, senin.
Berita terkait : ATSC minta Pemerintah fasilitasi mahasiswa TL kembali lanjutkan studi di China
Dikatakan, ada dua kemungkinan yang telah dicapai, dimana Pemerintah China mengijinkan pelajar TL untuk kembali melanjutkan Pendidikan di China. Tetapi, proses mobilisasi sendiri harus ditindak lanjuti kembali karena dibutuhkan penangung jawab untuk biaya tiket pesawat dan karantina.
“Harus ada tanggung jawab untuk menjamin biaya tiket pesawat dan juga biaya karantina. Jadi, proses ini dulu bisa kita lakukan karena ada aturan pemerintah yang ditujuhkan untuk dana COVID-19 tetapi, tidak berfungsi lagi,” jelasnya.
Untuk itu, katanya, pihak MESSK harus membuat aturan pemerintah baru yang dikhususkan pada pelajar China. Dimana nantinya akan dibawa ke Dewan Menteri untuk didiskusikan dan juga melalui keputusan Presiden Republik (PR).
Berita terkait : ATSC minta Presiden Horta bantu penerima beasiswa lanjutkan studi di China
“Kita harus membuat aturan pemerintah baru untuk menjamin proses spesifik untuk pelajar TL kembali ke China dan tim pengamat hukum saya sedang mempersiapkan aturan pemerintah untuk memfasilitasi mereka,” ucapnya.
Dijelaskan, sebelumnya ada 126 pelajar yang melakukan pengajuan tetapi angka terus bertambah. Menurut data terakhir dari ATSC yang diajukan pada Perdana Menteri berjumlah 200 pelajar. Itu termasuk pelajar yang baru mendapatkan beasiswa pada tahun ini.
Berita terkait : Bantu mahasiswa lanjutkan studi di China, MESSK tunggu jawaban Kemenkeu
Reporter : Cidalia Fátima
Editor : Armandina Moniz