DILI, 27 mei 2022 (TATOLI)—Presiden Republik, José Ramos Horta mengatakan, perubahan iklim yang terjadi, menjadi ancaman besar bagi negara Timor-Leste (TL).
“Perubahan iklim menjadi ancaman besar bagi TL dan semua negara di dunia. Karena 100 tahun yang lalu, negara terkaya menghasilkan revolusi industri, sehingga merusak lingkungan dan mengakibatkan perubahan iklim,” kata Presiden Horta kepada wartawan di Timor Plaza Dili, jumat ini.
Presiden Horta, menjelaskan negara-negara terkaya yang merusak lingkungan paling parah, sehingga merekalah yang berkontribusi banyak dana untuk TL agar dapat membantu penanaman kembali pohon di beberapa tempat.
“Namun, proses tersebut tidak hanya dilakukan di TL. Tetapi, dilakukan juga di seluruh dunia,” kata Presiden Horta.
Dikatakan, dari produksi industri, listrik, dan minyak mengakibatkan karbon dioksida dan polusi udara, sehingga harus mengambil langkah untuk mencegahnya.
“Untuk mengubah perubahan iklim menjadi lebih baik, energi bersih yang berkelanjutan bukan membutuhkan waktu selama satu tahun namun sekitar 30 tahun untuk mengurangi karbon Co2,” tutur Presiden Horta.
Sementara itu, berbagai cara dilakukan pemerintah melalui Sekretariat Negara Urusan Lingkungan Hidup (SEA) untuk mencegah perubahan iklim di TL, dengan menentukan program prioritas di sektor kesehatan, pertanian, ekosistem, dan keamanan pangan yang berkelanjutan.
Pemerintah juga bekerja sama dengan mitra internasional lainnya yang didanai Dana Global, untuk bersama mencegah dampak dari perubahan iklim di TL dengan setiap tahun mengalokasikan dana sebesar $16 juta untuk mencegah perubahan iklim.
Reporter : Mirandolina Barros Soares
Editor : Armandinan Moniz