iklan

KESEHATAN, DILI

Lagi, WHO dukung alat test dengue dan alat fogging pada Kemenkes

Lagi, WHO dukung alat test dengue dan alat fogging pada Kemenkes

Kementerian Kesehatan melalui Direktur Umum Layanan Kesehatan menerima lagi 40.000 alat reagen test Deman Berdarah Dengue (DBD) dan sepuluh alat fogging (pengasapan) dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Foto Media SAMES

DILI, 17 mei 2022 (TATOLI)— Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), selasa ini  mendukung lagi 40.000 alat reagen test Deman Berdarah Dengue (DBD) dan sepuluh alat fogging (pengasapan) pada Kementerian Kesehatan (Kemenkes) untuk mencegah wabah DBD di Timor-Leste (TL).

“Hari ini kita mendapatkan lagi dukungan alat reagen test dengue sekitar 40.000 dan 10 alat pengasapan, dari WHO,” kata Direktur Umum Layanan Kesehatan pada Kemenkes, Odete da Silva Viegas, kepada wartawan di SAMES, Kampung-Alor, Dili, selasa ini.

Menurutnya, pada awal januari lalu, kasus DBD sangat meningkat, namun sekarang  mulai berkurang. Kasus yang teridentifikasi DBD berjumlah 4.814 dan 54 meninggal dunia.

Sementara itu, Direktur Eksekutif, Badan Penyimpanan Obat Obatan dan Peralatan Medis (SAMES), Santana Martins, menginformasikan bahwa dukungan tersebut merupakan komitmen pencegahan dengue dari WHO.

“Kita mendapatkan dukungan test dengue dari WHO, dan ini bukan berarti kami bergantung pada dukungan, namun peralatan regular juga mulai tiba.  Dilihat dari kasus dengue yang ada,  kita harus mempersiapkan stok untuk mencegah dengue pada oktober dan November ini ,” tuturnya.

54 anak meninggal akibat dengue

Berdasarkan data  dari Kementerian Kesehatan Kemenkes di TL sejak awal januari 2022 hingga saat ini telah mengidentifikasi 4.814 penderita DBD dan 54 orang meninggal dunia, yang merupakan anak-anak.

Berdasarkan siaran pers yang diakses Tatoli dari Kemenkes, senin,  16 Mei menyebutkan, kasus tersebut teridentifikasi di kotamadya Dili dengan 3.329 kasus, Manatuto (173), Ermera (118), Baucau (306), Manufahi (190), Covalima (146), Liquica (126), Bobonaro (56), Aileu (85), Viqueque (79), Ainaro (45), Lautem (155) dan enam kasus dari Wilayah Administrasi Khusus Oecusse-Ambeno (RAEOA).

Reporter : Mirandolina Barros Soares

Editor      : Armandina Moniz

iklan
iklan

Leave a Reply

iklan
error: Content is protected !!