iklan

EKONOMI, INTERNASIONAL, SOSIAL INKLUSIF

Jaga lingkungan dan cegah perubahan iklim, FAO kenalkan aplikasi RStudio untuk para teknis

Jaga lingkungan dan cegah perubahan iklim, FAO kenalkan aplikasi RStudio untuk para teknis

Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO) melalui proyek REED+ memperkenalkan aplikasi RStudio melalui pelatihan untuk 18 orang teknis di bidang kehutanan. Foto Tatoli/Cidalia Fatima

DILI, 15 mei 2022 (TATOLI)—Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO) melalui proyek REED+ (Reducing Emissions from Deforestation and forest Degradation plus), memperkenalkan aplikasi RStudio untuk para teknis di bidang kehutanan untuk mendukung layanan penjagaan lingkungan dan mencegah perubahan iklim.

Perkenalan aplikasi RStudio  diberikan untuk 18 orang dari lima institusi pemerintah masing-masing, dua orang dari AND (Autoridade Nacional Designada), dua orang dari  Direktorat Nasional Perubahan Iklim di Sekretariat Negara untuk Lingkungan.

Selanjutnya, dua orang lagi dari Agriculture Land Use and Geographical Information System-ALGIS, sepuluh orang dari Direktorat Jenderal Kehutanan, Kopi dan Tanaman Industri di Kementerian Pertanian dan Perikanan serta dua dosen dari Fakultas Pertanian di Universitas Nasional Timor-Lorosa’e (UNTL).

Koordinator Nasional Proyek REDD+ di FAO TL, Marcia Silva mengatakan pengenalan aplikasi RStudio untuk mendukung tim teknis di lapangan untuk melakukan pengambilan data di bidang frorestri dan bisa menginput dan akan dilakukan analisis dan visualisasi agar bisa menginterprestasikan kondisi hutan serta inventarisasi hutan nasional.

“Kita mengidentifikasi bahwa selama ini tim mengunakan aplikasi Word dan Excel dan ini sangat familiar tetapi memiliki kekurangannya sendiri dan untuk itu kita memperkenalkan RStudio dan diharapkan kedepannya bisa diterapkan lebih baik,” ungkap Marci Silva pada Tatoli secara esklusif di Tower Fatuhada.

Pelatihan ini dilakukan selama lima hari penuh yang didanai oleh Green Climate Fund (GCF) melalui program Readiness and Preparatory Support atau Kesiapan dan Dukungan Persiapan dimana FAO menerapkannnya melalui proyek REED+.

Readiness and Preparatory Support dikhususkan untuk melatih tim teknis dalam sistem pemantauan, sistem inventarisasi nasional dan menetapkan peta hutan untuk memantau dan mengevaluasi emisi karbon di atmosfer, dan berkontribusi  terhadap respons perubahan iklim.

Pengurangan Emisi dari Deforestasi dan Degradasi hutan, ditambah pengelolaan hutan yang berkelanjutan, dan konservasi dan peningkatan stok karbon hutan, merupakan bagian penting dari upaya global untuk mitigasi perubahan iklim.

FAO mendukung negara-negara berkembang dalam proses REDD+ dalam mewujudkan komitmen politik mereka, sebagaimana direpresentasikan dalam Kontribusi yang Ditentukan Secara Nasional, menjadi tindakan di lapangan.

Kepala Departamen sekaligus Perwakilan Direktorat Jenderal Kehutanan, Kopi dan Tanaman Industri, Fernando Araújo menilai pelatihan ini sangat penting untuk para teknis dan diharapkan tim yang ada akan kembali membagikan informasi dan pengenalan yang mereka dapatkan kepada tim teknik frorestry di setiap kota agar bisa mnegetahui lebih baik metode perhitungan potensi pohon dan pada perubahan iklim.

Dosen di Fakultas Pertanian dari UNTL, Matias Tavares menghargai pelatihan yang diberikan khususnya kepada universitas karena program tersebut ini adalah program statistik yang akan mendukung mereka yang aktif dalam kegiatan penelitian atau bekerja dengan data yang banyak di berbagai bidang.

“Mayoritas kami yang disini melihat program ini sebagai program baru dan kami semua masih membutuhkan lebih banyak waktu untuk menggenal, saya harap pelatihan seperti ini terus dilakukan,” pintanya.

Pihak FAO pun berkomitmen untuk melanjutkan pelatihan tersebut, mengingta pentingnya RStudio untuk proses layanan lingkungan dan pecegahan perubahan iklim.

Reporter: Cidalia Fátima

Editor    : Armandina Moniz

iklan
iklan

Leave a Reply

iklan
error: Content is protected !!