DILI, 01 mei 2022 (TATOLI)—Konfederasi Serikat Buruh (KSTL-tetum), minggu ini merayakan Hari Buruh Sedunia yang jatuh pada 1 mei 2022 dengan mengelar pawai (long march), dari Bemori, hingga Kantor Pemerintahan dengan meminta Pemerintah menaikan gaji minimum dari $115 menjadi $200 untuk para buruh.
Ketua Umum KSTL, Almerio Vila Nova mengatakan dalam peringatan Hari Buruh Sedunia, perlunya pemerintah membuka lowongan pekerjaan, memberikan jaminan kondisi disetiap tempat kerja, dan perlunya memperkuat usulan aturan hukum bagi pekerja yang menjamin hak para buruh di sektor pribadi.
“Aksi hari ini, kami bersama dengan para buruh, akan menyampaikan petisi kepada Parlamen Nasional, Pemerintah dan Intansi yang terkait, untuk mempertimbangkan keluhan yang selama ini para buruh dapatkan khususnya soal gaji standar bagi para pekerja.” kata Ketua KSTL pada wartawan di Gedung Pemerintahan, Dili, minggu ini.
Menurutnya, selama sepuluh (10) tahun tidak ada perubahan untuk para buruh untuk mendapatkan gaji standar, sedangkan di negara lain, hanya dalam kurung waktu satu hingga dua tahun akan dilakukan revisi untuk gaji standar bagi setiap pekerja.
“Kami meminta kepada pemerintah untuk menaikan gaji standar pada 2022. Kami, berharap pada tahun ini pemerintah akan merivisi gaji standar untuk buruh, dan pemerintah harus mempertimbangkan proposal yang akan disampaikan,” ujarnya.
Dijelaskan, karena faktor ekonomi yang saat ini terus melonjak di TL, pemerintah harus mengambil langkah untuk menaikan gaji standar para buruh, sehingga dapat mengurangi beban ekonimi keluarga.
KSTL sendiri meminta kepada pemerintah untuk menaikan gaji minimum dari $115 berbulan menjadi $200.
Ia menegaskan, jika tahun ini pemerintah tidak mengambil langkah untuk menaikan gaji standar untuk para buruh. Jadi, KSTL bersama dengan buruh akan melakukan aksi demi menyadarkan pemerintah.
Menurut data dari KSTL, pada 2021 telah mendaftarkan kekerasaan hak buruh, sekitar 212 kasus dari sektor publik, sektor pribadi dan sektor informal, dan dari awal bulan januari 2022 hingga saat ini terdapat 36 kasus.
Selain itu, salah satu pekerja, yang bekerja di salah satu bengkel, Zelina da Costa Noronha mengatakan, gaji yang didapatkan saat ini tidak dapat memenuhi kebutuhan selama sebulan.
“Menurut gaji standar Pemerintah sekitar $115, dan gaji tersebut yang kami gunakan untuk membeli makanan saja tidak mencukupi. Untuk itu, saya berharap, pemerintah bisa menetapkan gaji minimum diatas $115. Sehingga cukup untuk membiayai kebutuhan keluarga,” ucapnya.
Reporter : Mirandolina Barros Soares
Editor : Armandina Moniz