DILI, 11 april 2022 (TATOLI) – Grup Fo Hau Kiun (FHK) mengimpor 10.800 rak telur dari Malaysia di tengah kelangkaan telur di Timor-Leste.
“Pada pekan lalu, kami mengimpor 10.800 rak telur dari Malaysia untuk memenuhi kebutuhan pelanggan di tengah kelangkaan telur di dalam negeri,” kata General Koordinator FHK Group, Pascoal Suri Mali kepada Tatoli, di kantornya, Leader Supermarket, Dili, senin ini.
Ia mengatakan pada dua minggu lalu, FHK Group juga berdiskusi dengan Kementerian Pertanian dan Perikanan dan Otoritas Karantina Timor-Leste untuk mengimpor lagi telur dari Indonesia guna mengatasi kelangkaan telur di dalam negeri.
“Sebelum terjadi kelangkaan telur di dalam negeri, Badan Karantina tidak mengizinkan kami mengimpor telur dari Indonesia. Tapi setelah berdiskusi dengan mereka, kami sekarang diizinkan untuk mengimpor telur dari Indonesia. Jadi, 2.400 rak telur lagi dari Indonesia akan tiba minggu depan. Saya jamin, kami sudah menerima surat persetujuan impor telur dari Indonesia,” ujarnya.
Berita terkait : Perusahaan Gracia Farm asal Timor-Leste import ayam petelur dari Indonesia
Dia menjelaskan, harga telur yang dijual di supermarket Leader FHK Group tetap sama.
“Satu rak telur berisi 30 buah telur dengan harga $5,25, sedangkan satu rak kecil berisi 10 telur dibandrol dengan harga $1,95,” katanya.
Dia menambahkan bahwa FHK tidak ada hubungannya dengan melonjaknya harga telur dalam beberapa minggu terakhir di Timor-Leste.
“Harga telur tidak hanya naik di Timor-Leste, tetapi juga di Indonesia dan Malaysia,” ungkapnya.
Reporter : Filomeno Martins
Editor: Rafy Belo (penerjemah : Armandina Moniz)