DILI, 06 April 2022 (TATOLI) – Kementerian Kesehatan (MS), Menzies Sekolah Penelitian Kesehatan Australia (MSHR- Menzies Australian School of Health Research) dan World Mosquito Program (WMP) membahas pencegahan Demam Berdarah Dengue (DBD) di Timor-Leste (TL) melalui persilangan bakteri Wolbachia.
“Kami membawa nyamuk Aedes aegypti dari TL ke Australia untuk disilangkan dengan seekor nyamuk betina yang membawa bakteri Wolbachia. Idenya adalah membawa telur mereka dan menempatkannya di tempat-tempat yang lebih banyak terjangkit DBD. Karena, bakteri Wolbachia dapat menetralisir penularan virus DBD”, ungkap Direktur Nasional Kesehatan Masyarakat Kementerian Kesehatan, Frederico Bosco A. dos Santos kepada Tatoli, di Caicoli, Dili, rabu ini.
“Kami mengadopsi metode ini karena jauh lebih berkelanjutan, bahkan 11 negara yang sudah lama menerapkannya, antara lain Australia, Indonesia dan Singapura”, ujarnya.
Berita terkait : Cegah DBD, WHO serahkan Malathion dan Abate pada Kemenkes
Disebutkan, Timor-Leste selama 2022 ini melaporkan 4.003 orang terinfeksi demam berdarah dan 50 orang meninggal dunia.
Berdasarkan laman, Wikipedia menjelaskan, Wolbachia adalah sejenis bakteri yang ada pada sel tubuh serangga dan ditemukan di beberapa serangga seperti lalat buah, kumbang hingga nyamuk. Namun, bakteri tersebut tidak ada pada nyamuk aedes aegypti sebagai vektor yang menularkan virus dengue.
Berita terkait : Kemenkes : Lawan DBD, setiap Direktur Nasional harus lakukan intervensi yang efisien
Bakteri wolbachia diketahui dapat menekan replikasi virus dengue karena bakteri tersebut mampu berkompetisi dengan virus saat merebut makanan di sel tubuh nyamuk. Bakteri juga diketahui tidak bisa ditularkan ke manusia oleh nyamuk.
Wolbachia dapat melumpuhkan virus dengue dalam tubuh nyamuk aedes aegypti, sehingga virus dengue tidak akan menular ke dalam tubuh manusia.
Nyamuk aedes aegypti berwolbachia kawin dengan nyamuk aedes aegypti tidak berwolbachia akan melumpuhkan virus dengue sehingga tidak akan menular ke manusia.
Reporter : Isaura Lemos de Deus
Editor : Maria Auxiliadora (penerjemah : Armandina Moniz)