iklan

EKONOMI, POLITIK, INTERNASIONAL, SOSIAL INKLUSIF

April ini, Pekerja TL resmi ikuti program PALM Scheme Australia

April ini, Pekerja TL resmi ikuti program PALM Scheme Australia

Para pekerja Timor-Leste yang akan bekerja di Australia. Foto Tatoli/Francisco Sony

DILI, 15 maret 2022 (TATOLI)—Pemerintah Timor-Leste melalui Sekretariat Negara Pelatihan Professional dan Ketenagakerjaan (SEFOPE) pada April ini akan mulai mengikuti program Pacific Australia Labour Mobility (PALM) Scheme Australia yang terintegrasi dari program The Pacific Labour Scheme (PLS) dan Seasonal Worker Programme (SWP).

Direktur Umum SEFOPE, Paulo Alves menyebutkan, perjanjian TL untuk mengikui  PALM Scheme  disahkan melalui penandatanganan persetujuan antara Menteri Luar Negeri dan Kerjasama TL, Adaljiza Magno dan Menteri Luar Negeri Australia, Marise Payne di Canberra dan Darwin, Australia pada 10 februari 2022.

“PALM Scheme ini adalah integrisasi dari program PLS dan SWP yang kedepannya tidak ada lagi. Untuk itu, TL akan mengaplikasikan program PALM Scheme pada 4 April ini,” jelas Direktur Umum, Paulo pada Tatoli di Aula Canossiana Becora, selasa ini.

Ia menyebutkan, program PLS dan SWP di TL hanya akan diaplikasikan untuk mereka yang mulai bekerja sampai akhir maret 2022. Selain itu, untuk para calon pekerja yang namanya sudah termasuk dalam sistem akan otomatis masuk dalam proses seleksi PALM Scheme mulai April 2022.

“Jadi negara pulau pasifik dan TL akan maju dengan program ini. Tidak akan ada lagi program PLS dan SWP. Karena sudah diintegrasi. Tetapi,  mereka yang dalam bulan ini berangkat masih masuk dalam kedua program tersebut,” ucapnya.

Portal resmi PALM Scheme menyebutkan program tersebut memungkinkan bisnis Australia yang memenuhi syarat untuk mempekerjakan pekerja dari sembilan pulau Pasifik dan Timor-Leste.

PALM Scheme membantu mengisi kesenjangan tenaga kerja di pedesaan dan regional Australia dengan menawarkan akses pengusaha ke kumpulan pekerja yang andal dan produktif.

Ini juga memungkinkan pekerja Pasifik dan Timor untuk mengambil pekerjaan di Australia, mengembangkan keterampilan mereka dan mengirim pendapatan ke rumah untuk mendukung keluarga dan komunitas mereka.

Selain itu, Direktur Umum SEFOPE, Paulo Alves dalam wawancaranya dengan Tatoli juga menjelaskan mengenai progress kerjasama antara pemerintah TL dan Jepang untuk mengirimkan pekerja berpotensi pada Jepang.

“Sebulan lalu kami sudah bertemu dengan Duta Besar Jepang di TL untuk membahas hal ini dan saya sendiri dulu sudah ke Jepang, tetapi progress kerjasama sementara masih dalam komunikasi antara kedua negara,” jelasnya.

Ia mengatakan, Pemerintah juga tengah melakukan pendekatan pada pemerintah Kanada untuk bisa melakukan kerjasama lebih lanjut pada proses pengembangan sumber daya manusia TL.

Reporter : Cidalia Fátima

Editor    : Armandina Moniz

iklan
iklan

Leave a Reply

iklan
error: Content is protected !!