iklan

POLITIK, INTERNASIONAL, LSM, SOSIAL INKLUSIF

La’o Hamutuk serukan penghentian perang di Ukraina

La’o Hamutuk serukan penghentian perang di Ukraina

Foto google

DILI, 09 maret  2022 (TATOLI)– Organisasi Pemantauan dan Analisis Pembangunan Timor-Leste (TL), La’o Hamutuk menyerukan penghentian perang Rusia melawan Ukraina dan meminta negara-negara tetangga untuk menerima pengungsi dari Ukraina.

“Hentikan Perang Melawan Ukraina. Negara tetangga harus menerima pengungsi dari Ukraina. Perang antara Rusia dan Ukraina telah dimulai. Banyak orang mengira bahwa konflik ini hanyalah ketegangan abstrak, tetapi  sayangnya dua minggu lalu Rusia menginvasi Ukraina,” tulis siaran pers dari  La’o Hamutuk yang diakes Tatoli, rabu ini.

La’o Hamutuk melihat bahwa serangan ini telah menewaskan banyak orang, menghancurkan infrastruktur di Ukraina, dan memaksa lebih dari dua juta orang meninggalkan negara tersebut.

Berita terkait : Bantu Ukraina, Timor-Leste akan beri dana  $1.5 juta  

“Kami sangat prihatin bahwa banyak warga sipil dan orang yang tidak bersalah yang menderita akibat  dari tindakan ilegal dan kekerasan itu. Banyak orang akan kehilangan nyawa, harta benda, dan semua hak dan kebebasan mereka,” ungkap La’o Hamutuk.

Berita terkait : Timor-Leste beri dukungan solidaritas bagi rakyat Ukraina

Akan lebih baik jika konflik diselesaikan melalui komunikasi damai, dengan menghormati kedaulatan masing-masing negara.

La’o Hamutuk mengapresiasi deklarasi dari Misi Tetap Timor-Leste untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa selama sesi luar biasa kesebelas Majelis Umum PBB.

Deklarasi ini mengimbau setiap bangsa untuk menghormati hukum internasional, Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia, dan integritas kedaulatan setiap bangsa.

Berita terkait : UNICEF: Konflik di Ukraina, setengah juta anak jadi korban pengungsi

Di seluruh dunia, banyak orang berusaha keras untuk mencapai perdamaian. PBB sangat berinvestasi dalam upaya perdamaian dan keamanan, tetapi di banyak tempat perang terus berlanjut, dan militerisme serta kediktatoran melemahkan hak asasi manusia dan kebebasan.

Di Yaman, Sahara Barat, Palestina, Myanmar, Papua Barat dan di tempat lain, ribuan orang sekarat, dan hak asasi manusia secara rutin dilanggar.

La’o Hamutuk menyarankan kepada PBB dan negara-negara kuat untuk membantu rakyat Ukraina  untuk    tidak meningkatkan intensitas perang.

La’o Hamutuk menuntut agar Rusia segera menarik diri dari wilayah Ukraina dan mengakhiri penderitaan serius penduduk sipil, yang tidak melakukan kesalahan apa pun serta menuntut NATO dan kekuatan Barat untuk menekan Rusia tanpa memperbesar perang, yang akan menciptakan dampak yang lebih serius pada kemanusiaan dan keamanan global.

“Kami juga meminta negara-negara tetangga untuk menerima pengungsi dari Ukraina, untuk mengurangi penderitaan berat mereka dari kekerasan militer ini,” tulis siaran pers itu.

Reporter : Cidalia Fátima

Editor    : Armandina Moniz

iklan
iklan

Leave a Reply

iklan
error: Content is protected !!