DILI, 08 maret 2022 (TATOLI)– Dalam rangka memperingati Hari Perempuan Internasional (IWD-International Women Day), Pusat Studi Perdamaian dan Pembangunan (CEPAD- Centru Estudos para a Paz e o Dezenvolvimento) mengadakan pelatihan untuk 22 pegawai negeri sipil (PNS) dengan tema #BreakTheBias.
Berdasarkan siaran pers yang diakses Tatoli, selasa ini menyebutkan, 22 pegawai tersebut terdiri dari 19 perempuan dan tiga orang laki-laki di kotamadya Lautem pada 04 Maret 2022 mengikuti pelatihan yang dilakukan dengan tema #BreakTheBias. Program tersebut didanai Uni Eropa dengan topik ‘Memastikan akuntabilitas Pemerintah terhadap Covid-19 melalui peningkatan Kebebasan dan Akses Informasi di Timor-Leste’.
Dalam pelatihan, semua peserta, sebagian besar pegawai perempuan dalam pelayanan publik, berkomitmen untuk mempromosikan hak asasi manusia dan tidak mentolerir diskriminasi terhadap perempuan, termasuk kelompok rentan, setiap kali mereka melihat bias.
Fokus pelatihan dalam meningkatkan pengetahuan PNS tentang kebebasan informasi dalam konteks kewajiban mereka untuk mendorong masyarakat khususnya perempuan untuk menggunakan hak mereka dalam mendapat informasi. Sangat penting untuk memastikan akuntabilitas pemerintah terhadap Covid-19 dan penggunaan sumber daya yang tersedia untuk meningkatkan situasi sosial ekonomi perempuan.
Bias membuat sulit tidak hanya bagi perempuan tetapi masyarakat secara umum untuk bergerak maju.
Melalui dukungan Uni Eropa, CEPAD telah mengadakan 11 sesi pelatihan dengan 210 pegawai negeri (141 Wanita dan 69 Pria) di 10 Kotamadya (Aileu, Manufahi, Ainaro, Liquiça, Ermera, Manatuto, Baucau, Viqueque, Bobonaro, Covalima dan Lautem).
Para peserta pegawai negeri dari Kementerian Pertanian, Kementerian Pendidikan, Kementerian Kesehatan, Kementerian Pekerjaan Umum, Kementerian Administrasi Negara dan Sekretariat negara urusan Pemuda dan Olahraga, yang berada dalam posisi yang baik untuk memberikan layanan publik dan dukungan kepada masyarakat yang tinggal di daerah paling terpencil dan rentan.
Selama kegiatan kelompok, para peserta mengakui bahwa bias ada di setiap tempat kerja, termasuk di komunitas, sekolah dan universitas dan pertanyaan utamanya adalah bagaimana mereka dapat membantu memecahkannya.
Salah satu peserta perempuan Aguida Fernandes menyatakan Bias ada di lingkungan masyarakat. “ Bias ada di masyarakat kita, itu adalah fakta. Meskipun hanya dengan mengakuinya, tidak cukup! Kita membutuhkan tindakan kolektif untuk menyerukan bias pada Hari Perempuan Internasional dan seterusnya. Itu adalah tanggung jawab kita untuk memecahkannya setiap kali kita melihatnya!,” katanya.
Untuk merayakan IWD, pelatihan diakhiri dengan para peserta menunjukkan solidaritas mereka dan bersama-sama mematahkan bias dengan berpose dengan tangan disilangkan dan berteriak lantang ‘Selamat Hari Perempuan Internasional! Mari kita bersama #BreakTheBias untuk mencapai kesetaraan bagi perempuan dan masyarakat kita’.
Reporter : Cidalia Fátima
Editor : Armandina Moniz