DILI, 05 maret 2022 (TATOLI)– Direktur Lembaga Swadaya Masyarakat Permatil, Ego Lemos mengimbau masyarakat untuk menghindari penanaman pohon jati, karena menyerap mata air dan berkontribusi pada ketidaksuburan tanah.
“Kami memiliki kegiatan restorasi mata air dan rehabilitasi lingkungan. Karena itu, masyarakat harus menghindari menanam pohon jati, karena menyerap air dan berkontribusi pada ketidaksuburan tanah”, kata Ego Lemos kepada Tatoli, di Farol, sabtu ini.
Ego Lemos menyarankan agar Pemerintah dan masyarakat mengambil tindakan mitigasi, menanam pohon Figueira-Benjamim dan Casuarina untuk konservasi air dan kesuburan tanah.
Menurutnya, bukan hanya pembakaran tanah dan penebangan pohon yang berkontribusi pada ketidaksuburan tanah.
Ia juga menjelaskan bahwa pohon jati hanya memiliki satu fungsi yaitu menghasilkan kayu untuk pertukangan, sehingga harus mengurangi penanamannya.
“Ada banyak pohon jati di kotamadya Baucau, Covalima, Lautém, Oé-cusse dan Viqueque,” katanya.
Organisasi ini memiliki kegiatan bekerja sama dengan penduduk untuk menggali tanah, sehingga berkontribusi pada pelestarian air hujan.
Permatil telah menyiapkan panduan kegiatan pemulihan mata air dan lingkungan, dalam rangka mendukung penduduk dalam pengelolaan sumber daya alam.
Antara tahun 2008 dan 2021, organisasi tersebut melakukan kegiatan konservasi untuk 300 mata air di 200 desa di 12 kotamadya dan di Wilayah Administratif Oé-cusse Ambeno.
Reporter : Cidalia Fátima
Editor : Armandina Moniz