iklan

POLITIK, INTERNASIONAL, SOSIAL INKLUSIF

UNICEF: Konflik di Ukraina, setengah juta anak jadi korban pengungsi

UNICEF: Konflik di Ukraina, setengah juta anak jadi korban pengungsi

Seorang gadis duduk dengan beberapa barang bawaan di pinggir jalan dekat perbatasan Ukraina-Rumania. Foto Media UNICEF

DILI, 04 maret 2022 (TATOLI)— Organisasi  Dana Anak-anak Perserikatan Bangsa-bangsa (UNICEF) kembali memperingatkan tentang meningkatnya risiko bagi anak-anak ketika konflik perang meningkat di daerah-daerah berpenduduk. Dimana konflik di Ukraina, yang sekarang memasuki minggu kedua, menimbulkan korban yang mengerikan pada anak-anak.

Laporan yang dikeluarkan  UNICEF dalam portal resmi, yang diakses Tatoli, senin ini disebutkan, setengah juta anak terperangkap dalam kekerasan saat pertempuran meningkat di dalam dan di sekitar pusat kota utama negara Ukraina.

Berita terkait : Paus Fransiskus : Rabu Abu, Hari Doa dan Puasa untuk perdamaian di Ukraina

Direktur Regional UNICEF untuk Eropa dan Asia Tengah, Afshan Khan, mengatakan anak-anak sangat rentan untuk terluka atau terbunuh ketika senjata dan amunisi peledak digunakan di daerah berpenduduk. Penggunaan senjata peledak di kota-kota dapat dengan cepat mengubah krisis ini menjadi bencana bagi anak-anak Ukraina.

“Tidak ada operasi bersenjata skala ini yang tidak mengakibatkan anak-anak dirugikan. Konsekuensinya akan tragis,” ungkap Direktur Regional UNICEF untuk Eropa dan Asia Tengah, Afshan Khan.

Berita terkait : Timor-Leste prihatin atas situasi yang terjadi di Ukraina

Sejak 24 Februari, 17 anak tewas dan 30 terluka. Ini hanya laporan yang dapat diverifikasi oleh PBB tetapi jumlah sebenarnya dari korban anak-anak kemungkinan jauh lebih tinggi.

Konflik tersebut juga telah memicu perpindahan penduduk besar-besaran yang dapat segera menjadi salah satu krisis pengungsi terbesar di Eropa sejak Perang Dunia Kedua. Setengah juta anak telah melarikan diri dari Ukraina ke negara-negara tetangga, dengan jumlah pengungsi yang terus bertambah.

Ratusan rumah rusak atau hancur, dan ada laporan sekolah, panti asuhan dan pusat kesehatan mengalami kerusakan parah.

Kebutuhan kemanusiaan di seluruh negeri berlipat ganda dari waktu ke waktu. Ratusan ribu orang tanpa air minum yang aman karena kerusakan infrastruktur sistem air dan banyak yang terputus dari akses ke layanan penting lainnya seperti perawatan kesehatan. Negara ini kehabisan pasokan medis kritis dan harus menghentikan upaya mendesak untuk mengekang wabah polio.

Berita terkait : PBB tunjuk Koordinator Krisis PBB untuk Ukraina

UNICEF bekerja dengan mitra untuk menjangkau anak-anak dan keluarga yang rentan dengan layanan penting termasuk kesehatan, pendidikan, perlindungan, air dan sanitasi.

UNICEF meminta US$276 juta untuk programnya di Ukraina dan membutuhkan tambahan US$73 juta untuk membantu anak-anak di negara tetangga.

“UNICEF ada di lapangan, melakukan yang terbaik untuk memenuhi kebutuhan dasar anak-anak, tetapi satu-satunya jalan keluar dari tragedi yang terjadi di Ukraina adalah mengakhiri konflik,” kata Khan.

Reporter : Cidalia Fátima

Editor    : Armandina Moniz

iklan
iklan

Leave a Reply

iklan
error: Content is protected !!