DILI, 21 februari 2022 (TATOLI)—Organisasi Tane Konsumidor meminta Otoritas Perminyakan dan Mineral Nasional (ANPM) sebagai otoritas regulator untuk mengontrol harga minyak di Timor-Leste (TL) yang semakin naik dan memberi dampak pada konsumen.
Dalam siaran pers dari Tane Konsumidor yang diakses Tatoli, senin ini menyebutkan, Tane Konsumidor meminta pemerintah melalui Kantor Nasional Down Stream di ANPM dengan kompetensinya untuk meregulasi pasar minyak di TL selama situasi krisis.
“Nyatanya ekonomi TL mengalami krisis dengan dampak sosial dimana banyak orang yang tidak bekerja, dibandingkan dengan daya konsumen dan harga minyak yang tinggi,” tulis siaran pers tersebut.
Dituliskan bahwa, pada pasar nasional, TL mempunyai dua distributor minyak yaitu, ETO dan Pertamina Internasional.
Menurut observasi Tane Konsumidor menunjukan bahwa harga minyak dari ETO tipe solar $1,09 per liter dan bensin $1,11 per liter. Sementara harga yang ditawarkan Pertamina Internasional sendiri Solar dan Bensin memiliki harga yang sama $1,26 per liter.
Tane Konsumidor menyebutkan bahwa faktor utama dari meningkatnya harga minyak di TL karena para penyedia layanan minyak menaikkan harga utama.
Menurut perhitungan Sekretariat OPEC (Organization of the Petroleum Exporting Countries) atau Organisasi Negara Pengekspor Minyak harga keranjang harian OPEC berada di $94,03 per barel pada kamis, 17 Februari 2022 dibandingkan dengan $95,32 pada hari sebelumnya.
Keranjang Referensi Minyak Mentah OPEC (ORB) terdiri dari: Sahara Blend (Aljazair), Girassol (Angola), Djeno (Kongo), Zafiro (Guinea Khatulistiwa), Rabi Light (Gabon), Iran Heavy (Republik Islam Iran), Basra Light (Irak), Ekspor Kuwait (Kuwait), Es Sider (Libya), Bonny Light (Nigeria), Arab Light (Arab Saudi), Murban (UEA) dan Merey (Venezuela).
Reporter : Cidalia Fátima
Editor : Armandina Moniz