iklan

EKONOMI, INTERNASIONAL, SOSIAL INKLUSIF

Ai ba Futuru bekali narapidana di Lapas Gleno  

Ai ba Futuru bekali narapidana di Lapas Gleno  

Perwakilan Pemerintah Jerman sekaligus Koordinator GIZ dan Penanggung Jawab Proyek ‘Ai ba Futuru’, Rainer Schellhaas. Foto TATOLI/Egas Cristóvão

DILI, 08 februari 2022 (TATOLI)—‘Ai ba Futuru’ membekali para narapidana di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Gleno, Kotamadya Ermera dengan berbagai keterampilan.

‘Ai ba Futuru’ adalah Partnership for Sustainable Agroforestry (PSAF), yang dibiayai bersama Uni Eropa dan Pemerintah  Jerman untuk Kerjasama Ekonomi dan Pembangunan yang diimplementasikan  GIZ.

Perwakilan Pemerintah Jerman sekaligus Koordinator GIZ dan Penanggung Jawab Proyek ‘Ai ba Futuru’, Rainer Schellhaas mengatakan banyak narapidana di Gleno berasal dari masyarakat pedesaan, termasuk dari kotamadya yang menjadi target dari PSAF di bagian timur Timor-Leste (TL).

Dikatakan, agroforestri adalah mata pencaharian pedesaan yang layak untuk meningkatkan pendapatan dan nutrisi sambil melestarikan keanekaragaman hayati serta mempersiapkan lahan untuk dampak pada perubahan iklim.

“Kerjasama ini bertujuan membekali para narapidana dengan keterampilan yang berharga untuk hidup di daerah pedesaan. Dengan mendukung reintegrasi ekonomi dan sosial mereka serta  mereka dapat kembali ke komunitas mereka dengan memiliki keterampilan,” kata Rainer Schellhaas dalam siaran pers yang diakses Tatoli, selasa ini.

Dijelaskan, selain dilatih para narapidana akan melakukan praktik wanatani berkelanjutan dan menanam sayuran serta keterampilan ekonomi.  ‘Ai ba Futuru’ juga mendukung perbaikan pompa air yang ada untuk memiliki sistem irigasi yang berkelanjutan di masa depan.

Untuk melancarkan kerjasama tersebut, ‘Ai ba Futuru’ dan pihak Lapas secara bersama-sama mengadakan acara peluncuran tentang  wisata edukasi  pada  07 februari 2022 di Lapas Gleno.

Diharapkan dengan kerjasama ini dapat membentuk dan melatih para narapidana dalam praktik agroforestri yang berkelanjutan serta keterampilan ekonomi untuk mempersiapkan diri mereka sebagai wirausahawan ketika mereka kembali ke komunitasnya.

Dalam kesempatan tersebeut, ‘Ai ba Futuru’ bersama dengan para narapidan menanam berbagai pohon seperti cendana, manga, sirsak dan alpukat.

Proyek ‘Ai ba Futuru’ dilaksanakan di empat kotamadya yaitu, Baucau, Lautem, Manatuto dan Viqueque dengan menargetkan 4.000 rumah tangga terpinggirkan di 40 desa terpilih. Ini akan meningkatkan area wanatani di TL sebesar 6.000 hektar, dengan total penanaman tiga juta pohon.

Peserta yang ditargetkan mendapat manfaat dari peningkatan produksi, peluang kerja   dan akses pasar yang lebih baik, sehingga menghasilkan pendapatan yang lebih tinggi.

 Reporter : Cidalia Fátima

Editor    : Armandina Moniz

iklan
iklan

Leave a Reply

iklan
error: Content is protected !!