DILI, 31 januari 2022 (TATOLI)—Tim Organisasi Buruh Internasional (Internasional Labour Organization-ILO), meminta dukungan kepada Pemerintah dalam aksi nasional mencegah pekerja anak di Timor Leste (TL).
Koordinator Nasional untuk Pekerja Anak dari ILO, Jacinto da Silva kepada wartawan usai bertemu dengan Menteri Kabinet Dewan Menteri, Fidelis Manuel Leite Magalhães mengatakan, pertemuan ini untuk meminta dukungan pemerintah dalam aksi nasional mencegah pekerja anak di TL.
Jacinto da Silva mengatakan, dalam aksi Nasional, ILO berencana pada 2025 akan mengurangi dan menghilangkan pekerja anak di TL.
“Di TL, seperti diketahui pekerja anak merupakan permasalahan yang besar. Banyak anak yang membuang waktunya dijalanan bekerja dan menggunakan waktu yang minim untuk sekolah,” kata Jacinto da Silva di kantor Pemerintahan Dili, senin ini.
Menurutnya, dari hasil penilitian ILO pada 2016, sekitar 60.000 lebih yang aktif dalam dunia kerja untuk mendukung orang tuanya dan 12% diantaranya merupakan anak dibawah umur.
“Dari 60.000 orang, 12% diantaranya dianggap sebagai pekerja anak. Artinya, mereka terdaftar kriteria menurut organisasi internasional ILO. Contohnya, banyak anak yang berjualan di pingir jalan dengan waktu yang lama,” tuturnya.
Dia menjelaskan dalam pertemuan, pihaknya meminta dukungan untuk bekerja sama dengan pemerintah TL melalui Sekretariat Pelatihan Profesional Ketenagakerjaan (SEFOPE), Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian (MKAE), dan entitas yang berkaitan.
Dia juga menambahkan, tujuan dari pertemuan tersebut menyampaikan juga tiga aspek yang perlu dibahas dalam rapat Dewan Menteri untuk diratifikasi.
“Tiga aspek konvensi yang perlu dibahas dalam rapat Dewan Menteri untuk diratifikasi yaitu, konvensi 141 tentang dialog sosial, konvensi 190 (Gangguan dalam dunia kerja) dan konvensi 138 tentang pekerja anak dibawah umur,” ungkapnya.
Dikatakan, semua keluhan tersebut telah disampaikan dan Menteri Kabinet Dewan Menteri menyatakan kesiapannya untuk mendukung.
Reporter : Mirandolina Barros Soares
Editor : Armandina Moniz