DILI, 26 januari 2022 (TATOLI)—Uni Eropa (UE) bersama dengan Oxfam siap untuk mengembangkan proyek Rai Matak di empat kotamadya yaitu, Viqueque, Lautem, Covalima dan Baucau.
Program ini akan diimplementasikan di empat kotamadya yaitu, Covalima di Tilomar, Viqueque (Uatucarbau, Uatulari dan Viqueque Villa), Lautem (Lautem dan Lospalos) dan Baucau di Quelicai dan Laga.
Duta Besar UE untuk Timor-Leste (TL), Andrew Jacobs mengatakan pihaknya ingin melanjutkan program di empat kotamadya tersebut karena melihat keuntungan yang didapatkan dari implementasi sebelumnya.
Sebelumnya, katanya, proyek Rai Matak adalah inisiatif proyek Ho Musan Ida yang telah diterapkan melalui kolaborasi antara Yayasan Ho Musan Ida, Yayasan Xpand dan Oxfam Timor-Leste pada 2010 di Pos Administratif Baguia, Kotamadya Baucau.
“Sekarang kami lakukan pertemuan dengan Perdana Menteri, Taur Matan Ruak untuk memperkenalkan proyek Rai Matak yang sebelumnya sudah didirikan sejak 11 tahun lalu dengan program bernama Ho Musan Ida. Sekarang proyek tersebut sudah sukses dan bekerjasama dengan masyarakat untuk memperbaiki kehidupan para petani,” ungkap Andrew kepada wartawan usai bertemu PM, Taur Matan Ruak di Kantor Pemerintahan, selasa.
Melihat dari kesuksesan dari program Ho Musan Ida, Kedubes UE di TL kembali menginisiasi proyek bernama Rai Matak dengan dana (EUR 2,7 juta atau $ 3,1 juta) yang dimulai pada 2020 dan berkolaborasi dengan Yayasan Ho Musan Ida, Yayasan Xpand dan Oxfam TL.
Dubes Andrew mengapresiasi keputusan dan bantuan dari Oxfam untuk melakukan ekspansi pada proyek Rai Matak di keempat kotamadya yang akan memberikan dampak positif pada para petani.
“UE sangat mengapresiasi bantuan dari Oxfam yang membuat ekspansi proyek tersebut di empat kotamadya untuk mengimplementasikan kembali keuntungan dari program Ho Musan Ida di wilayah berbeda di TL,” jelasnya.
Ia menambahkan, program ini fokus pada petani kecil. Tidak hanya akan berkontribusi positif dalam memerangi perubahan iklim tetapi juga membantu masyarakat membangun ekonomi desa setempat melalui pendapatan yang dihasilkan dari penjualan kredit karbon.
Sementara itu, Direktur Hubungan Masyarakat Proyek Rai Matak, Leopoldina Joana Guterres, berterimakasih pada Kedubes UE yang terus memberikan bantuan dan kepada Oxfam untuk mengelolah proyek Rai Matak.
“Proyek Rai Matak untuk memperkenalkan program Ho Musan Ida dengan kegiatan seperti Agroforestri, Pendidikan Ekonomi, Partisipasi Ekonomi, membangun Hubungan Baik antara petani dan pemerintah lokal dan nasional serta internasional,” kata Leopoldina.
Dikatakan, keuntungan dari program ini adalah, jika para petani menanam sebuah pohon yang berumur satu tahun ke atas tanah untuk setiap pohon akan mendapatkan bayaran $0.50 setiap tahun dari Gold International Standard.
“Adapun keuntungan yang paling besar dari program ini adalah Carbon Farming atau Pertanian Karbon. Jadi, program ini akan menjual udara kotor atau Kredit Karbon ke organisasi internasional agar hasilnya akan diberikan kepada para petani,” jelasnya.
Reporter : Cidalia Fátima
Editor : Armandina Moniz