DILI, 26 januari 2021 (TATOLI)—Direktur Misi Kusta di Timor Leste (MLTL- Misaun Lepra iha Timor-Leste), Afliana Lisnahan dos Reis mengatakan pihaknya menargetkan untuk memutuskan rantai penyebaran penyakit kusta (Leprosy) pada 2035.
“MLTL tetap berkomitmen dengan visi dan misi. Salah satunya dengan mendeteksi lebih awal penyakit kusta agar lebih mendapatkan pengobatan dan perawatan secepatnya. Karena, obat untuk penyakit kusta itu ada,” kata Direktur Afliana dos Reis pada Tatoli di Comoro Dili, rabu (26/01).
Dijelaskan, pihaknya terus melakukan sosialisasi dan advokasi kepada masyarakat tentang penyakit kusta. “Visi MLTL tetap mendampingi, dan saat ini melakukan penelitian dan hasilnya akan kami pelajari agar dapat membuat rencana yang lebih baik. Kami juga memberikan advokasi di 12 kotamadya termasuk RAEOA tentang penyakit kusta,” katanya.
Berita terkait : 150 orang Timor-Leste terdeteksi menderita kusta
Dia juga memaparkan bahwa, setiap tahun MLTL mendapatkan dukungan anggaran dari Australia Aid melalui Kedutaan Besar Australia di Timor Leste, sesuai dengan pengajuan permintaan proposal.
“Anggaran yang diberikan setiap tahun nilainya tidak sama. Untuk 2022, Australia Aid memberikan dukungan anggaran senilai AUD 250 ribu (dollar Australia) dan dukungan berupa Teknik,” jelasnya.
Dikatakan, tujuan MLTL di Timor-Leste, untuk mensupport Kementerian Kesehatan dan mendapatkan dukungan teknik dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), dengan mendeteksi kasus, screening dan pelacakan kontak pada penderita termasuk juga keluarganya karena dapat tertular.
Berita terkait : Peringati Hari Kusta Internasional, Kemenkes akan rayakan di Bobonaro
Disebutkan, 29 staf yang bekerja di MLTL. Mereka diantaranya, empat orang medis, satu perawat, dan yang lainnya petugas kesehatan umum.
Reporter : Mirandolina Barros Soares
Editor : Armandina Moniz