DILI, 24 januari 2022 (TATOLI) – Parlamen Nasional (PN), dengan suara bulat menyetujui ‘votos de pesar‘ (suara belasungkawa) untuk para korban letusan gunung berapi bawah laut di pantai pulau Tonga di Pasifik Selatan.
“Hasil pemungutan suara menunjukkan 53 suara mendukung dan tidak ada yang menentang dan abstain. Jadi, anggota PN menyetujui ‘votos de pesar ‘ untuk para korban Tonga,” kata Ketua Parlamen Nasional, Aniceto Longuinhos Guterres Lopes, di Gedung PN, Dili, senin ini.
Anggota Parlamen dan Fraksi CNRT, Venderanda Lemos, mengatakan, letusan dahsyat yang terjadi pada 15 januari telah menyebabkan banyak korban jiwa di negara itu.
“Beberapa orang kehilangan nyawa, berbagai material dan bangunan rusak total dan sebagian besar penduduk dibiarkan tanpa akses telekomunikasi”, katanya.
Dia juga mengingatkan, ketika Timor-Leste menghadapi situasi sulit, negara kecil yang terletak di benua Oceania itu selalu mengungkapkan solidaritasnya kepada TL.
“Karena itu, kami memiliki kewajiban untuk menunjukkan solidaritas kami kepada masyarakat Tonga”, jelasnya.
Gunung Berapi bawah laut Hunga Tonga-Hunga Ha’apai meletus pada Sabtu, 15 januari 2022. Kejadian ini memicu tsunami yang menghancurkan desa-desa, resor dan banyak bangunan, serta memutus komunikasi bagi negara yang berpenduduk sekitar 105.000 orang itu.
Sedikitnya 3 orang secara resmi dilaporkan tewas dari bencana alam tersebut, meskipun jumlah sebenarnya dari korban tidak dapat segera diketahui. Karena komunikasi yang terbatas dan kesulitan dalam mengakses beberapa daerah yang terkena dampak.
Juru bicara Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Stephane Dujarric mengatakan dalam sebuah pengarahan, bahwa Tonga telah meminta bantuan mendesak dan badan tersebut berhubungan dekat dengan pihak berwenang.
“Tim penilai sudah menjangkau sebagian besar negara, termasuk pulau-pulau terpencil dan terisolasi,” katanya.
“Kami sangat prihatin mengenai akses ke air bersih untuk 50.000 orang di seluruh negeri. Pengujian kualitas air terus berlanjut, dan kebanyakan orang mengandalkan air kemasan,” tambah Stephane.
Reporter : Nelson de Sousa
Editor : Cancio Ximenes (penerjemah : Armandina Moniz)