DILI, 16 Desember 2021 (TATOLI) –Anggota Parlemen Nasional (PN) maioritas menyetujui Rancangan Undang-undang (RUU) Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tahun 2022 senilai $2 miliar pada perdebatan terakhir di PN.
RUU No. 35/V (4a) tentang APBN 2022 disetujui dengan 44 suara setuju, 21 menolak dan tidak ada suara abstain.
Berita terkait : APBN 2022 : Alokasi anggaran untuk PR disetujui dalam sesi espesialis
“Dengan demikian, RUU APBN 2022 telah disetujui di PN”, kata Ketua PN, Aniceto Guterres di PN, Dili, kamis ini.
Sementara itu, Perdana Menteri, Taur Matan Ruak, mengucapkan terima kasih kepada semua anggota PN atas persetujuan APBN tahun 2022.
Berita terkait : APBN 2022 : Dana “Merenda Eskolar” turun ke $7 juta
Sebelumnya, pemerintah telah menyetujui rancangan anggaran tahun depan untuk enam prioritas nasional senilai $1.675 miliar, kini naik menjadi US$2 miliar.
Jumlah ini akan dialokasikan untuk enam program prioritas pengembangan sumber daya manusia, yaitu pendidikan, pelatihan profesional, dan kesehatan, perumahan dan inklusif sosial, sektor produktif, terutama pertanian, pariwisata, lingkungan dan konektivitas, pengembangan sektor swasta dan koperasi, pembangunan pedesaan dan pemerintahan yang baik.
Berita terkait : APBN 2022 : $77.8 juta untuk tangani Covid-19
Usulan awal APBN tahun 2022 sebesar $1,675 miliar, terdiri dari Anggaran Pemerintah Pusat, Anggaran Daerah Administratif Khusus Oé-Cusse Ambeno (RAEOA) dan Anggaran Jaminan Sosial.
Anggaran 2022 akan didistribusikan pada berbagai kategori yaitu, $233 juta, dialokasikan untuk gaji, $449,8 juta untuk barang dan jasa, $565,9 juta untuk transfer publik, $24,4 juta untuk modal kecil dan $401,7 juta untuk modal pembangunan.
APBN 2010 hingga 2021, kecuali 2016 (dengan jumlah $1,9 miliar) dan tahun ini ($2 miliar), selalu memiliki jumlah yang lebih rendah dari proposal untuk 2022. APBN 2017 memiliki jumlah $1,4 miliar, 2018 dengan nilai $1,2 miliar dan pada tahun 2019 dan 2020 senilai $1,5 miliar.
Reporter : Mirandolina Barros Soares
Editor : Armandina Moniz