iklan

EKONOMI, POLITIK, DILI, SOSIAL INKLUSIF

Digitalisasi dokumen sejarah CNC, Pemerintah TL-KOICA tandatangan perjanjian

Digitalisasi dokumen sejarah CNC, Pemerintah TL-KOICA tandatangan perjanjian

Pemerintah melalui Kementerian Keuangan dan Badan Kerjasama Internasional Korea (KOICA), senin ini menandatangani perjanjian hibah senilai $5 juta untuk mendigitalisasi dokumen konflik politik dari tahun 1974-1999 di Pusat Nasional Chega (CNC), di kantor CNC, Balide Dili, senin (22/11). Foto Tatoli/Francisco Sony

DILI, 22 November 2021 (TATOLI)—Pemerintah Timor Leste (TL) melalui Kementerian Keuangan (Kemenkeu) dan Badan Kerjasama Internasional Korea (KOICA), senin ini menandatangani perjanjian hibah senilai $5 juta untuk mendigitalisasi dokumen konflik politik dari tahun 1974-1999 di Pusat Nasional Chega (CNC).

Menteri Keuangan (Menkkeu), Rui Gomes  dalam sambutannya mengatakan bahwa melalui hibah yang didanai KOICA, akan mendukung upaya pemerintah dalam membangun sistem arsip digital di CNC, sehingga dapat mengembangkan sejarah dan pendidikan yang berkualitas untuk perdamaian, dan memperkuat kapasitas dan kemitraan dalam rekonsiliasi konflik dan pembangunan perdamaian.

“Pada juli 2017, CNC beroperasi dengan penunjukan dewan pengawas dan badan eksekutif yang bertugas membawa pesan Chega, laporan akhir Komisi Penerimaan, Kebenaran dan Rekonsialisasi (CAVR) di TL dan  rekomendasi dari Komisi Kebenaran dan Persahabatan,” kata Menkeu, Rui Gomes di Kantor CNC Balide,  Dili, senin ini.

Dikatakan, acara penandatanganan ini menandai titik penting dalam kemajuan pekerjaan yang telah dikembangkan CNC merupakan lembaga penting yang didirikan pada Oktober 2016 berdasarkan Keputusan-UU No. 48/2016, ketika Dr. Rui Maria de Araújo menjadi Perdana Menteri.

“Pada tanggal 28 November, Timor-Leste merayakan ulang tahun ke-46 dalam kemerdekaannya. Lebih dari 200.000 orang tewas selama dua dekade lebih, dalam perjuangan untuk kemerdekaan. CNC mendokumentasikan semua pelanggaran hak asasi manusia dari tahun 1974 hingga 1999,” lanjutnya.

Sementara itu, Duta Besar Korea di TL, Jeong Ho Kim, mengutarakan bahwa Korea dan TL memiliki pengalaman sejarah yang sama dari pendudukan hingga kemerdekaan di zaman modern ini, sehingga untuk memulihkan kerusakan dan rasa sakit yang ditimbulkan selama era konflik, perlu mengingat dan belajar sejarah pelanggaran hak asasi manusia dan keadilan.

“Hari ini, kami secara resmi mengambil langkah maju untuk menjelaskan sejarah kelam Timor-Leste. Melalui dukungan ini, masyarakat Timor-Leste akan terdorong untuk memupuk ingatan yang baik dan kesadaran akan sejarah,” ujar Dubes Jeong Ho Kim.

Reporter : Mirandolina Barros Soares

Editor      : Armandina Moniz

iklan
iklan

Leave a Reply

iklan
error: Content is protected !!