DILI, 01 november 2021 (TATOLI)—Presiden Republik Timor-Leste, Francisco Guterres Lú Olo menganugerahi penghargaan tertinggi negara “Ordem de Timor-Leste” untuk mendiang Uskup Dom Basílio do Nascimento, untuk menghargai setiap kontribusi yang telah diberikan kepada negara dan bangsa Timor-Leste (TL).
Presiden Republik Timor-Leste, Francisco Guterres Lu Olo melalui siaran persnya yang diakses Tatoli menyebutkan, keputusan itu diambil pada minggu, 31 oktober, melalui Keputusan Presiden Republik No. 97 Tahun 2021 tanggal 31 Oktober.
Berita terkait : Uskup Basílio tutup usia, umat katolik TL bersedih
“Ordem de Timor-Leste” diciptakan melalui Dekrit-UU No. 20/2009, tanggal 6 Mei, untuk menunjukkan pengakuan Timor-Leste kepada warga negara dan orang asing, yang dalam profesional mereka, kegiatan sosial atau bahkan spontan tindakan kepahlawanan telah memberikan kontribusi yang signifikan bagi TL.
Dalam aspek budaya dan kemanusiaannya, Gereja Katolik di TL selalu tahu bagaimana menanggung dengan bermartabat penderitaan seluruh rakyat, berdiri di sisi mereka dalam membela hak-hak mereka yang paling dasar.
Berita terkait : Uskup Basílio wafat, Presiden Lú Olo sampaikan belasungkawa
“Konstitusi kita mengakui peran penting yang dimainkan oleh Gereja dalam perjuangan untuk pembebasan Tanah Air. Peran penting yang telah dimainkan oleh Gereja setelah pemulihan kemerdekaan kita juga tidak dapat disangkal,” tulis Presiden Lu Olo dalam siaran pers itu.
Negara telah mengakui dan menghargai berbagai individu dan lembaga, nasional dan asing, termasuk para pendeta dan pastor di TL, karena telah mempraktekkan tindakan tanpa pamrih dan pengorbanan yang luar biasa untuk pembebasan suatu rakyat dan juga dalam lingkup pembangunan TL dalam proses nasional pada umumnya, melalui penghargaan yang diberikan oleh Presiden Republik.
Penghargaan-penghargaan ini merupakan simbol yang menunjukkan rasa syukur Negara atas semangat usaha yang tak terbantahkan yang diwujudkan selama bertahun-tahun dalam perjuangan dan selama masa pembangunan Negara TL setelah penarikan pasukan pendudukan.
Dom Basilio do Nascimento bekerja tanpa lelah untuk penegasan identitas orang Timor melalui peninggian nilai-nilai dan prinsip hidup Katolik di TL, dengan penekanan khusus pada Keuskupan Baucau. Kesediaan Dom Basilio do Nascimento untuk memperjuangkan penentuan nasib sendiri rakyat Timor juga diakui.
Presiden Lú Olo mengakui, Dom Basilio do Nascimento juga berkontribusi pada perjuangan melalui pertemuan rahasia dengan para pemimpin Front Bersenjata. Beberapa orang menyaksikan tindakan berani Uskup Basilio do Nascimento ini. Tidaklah mudah memimpin Gereja pada saat terjadi konflik politik internal di antara umat Katolik sendiri. Juga tidak mudah memimpin Gereja di masa itu yang penuh tantangan modernitas.
Penting bahwa Negara membuat pengakuan publik ini untuk rasa humanis yang tinggi dan untuk dedikasi dan keberanian yang ditunjukkan Uskup Basilio do Nascimento, pada waktu-waktu tertentu dalam perjuangan TL untuk pembebasan Tanah Air dan juga dalam arti menerapkan nilai-nilai Kristen Katolik dan prinsip-prinsip dalam mempertahankan peradaban, demi martabat manusia di negara dengan persentase penduduk Katolik terbesar di dunia dan selalu dengan toleransi maksimum terhadap pemeluk agama lain.
“Dengan demikian, Presiden Republik, sesuai dengan Pasal 85 (j) Konstitusi, Pasal 2 dan Pasal 5 (a) Keputusan-UU No. 20/2009, tanggal 6 Mei, memutuskan: Uskup Dom Basílio do Nascimento dianugerahi secara anumerta dengan Kalung “Ordem de Timor-Leste”, jelas siaran pers itu.
Reporter : Cidalia Fátima
Editor : Armandina Moniz