DILI, 28 oktober 2021 (TATOLI)—Duta Besar Uni Eropa (UE), Andrew Jacobs melakukan kunjungan pada Proyek Rai Matak di Baguia, kotamadya Baucau untuk memastikan kembali kinerja dari proyek yang didanai kedutaannya senilai $3,1 juta.
Dubes UE melalui siaran persnya yang diakses Tatoli, menjelaskan bahwa ia mengunjungi Kantor Program Rai Matak (Tanah Hijau) di Baguia untuk bertemu dengan sejumlah pemangku kepentingan utama yang terlibat dalam program tersebut.
Menurut dia, Rai Matak adalah proyek yang didanai UE (EUR 2,7 juta atau USD 3,1 juta) yang dimulai pada 2020 dan merupakan kolaborasi antara Yayasan Ho Musan Ida, Yayasan xpand dan Oxfam Timor-Leste.
“Ini merupakan satu-satunya hibah terbesar yang dikelola langsung Uni Eropa di Timor-Leste dan menunjukkan komitmen Uni Eropa untuk mendukung Timor-Leste dan rakyatnya untuk menerapkan inisiatif perubahan iklim,” ungkap Andrew dalam siaran pers itu.
Ia menambahkan, pogram ini dengan fokus uniknya pada petani kecil, tidak hanya akan berkontribusi positif dalam memerangi perubahan iklim, tetapi juga membantu masyarakat membangun ekonomi desa setempat melalui pendapatan yang dihasilkan dari penjualan kredit karbon.
Sementara itu, Direktur Hubungan Masyarakat Proyek Rai Matak, Leopoldina Joana Guterres, sekaligus penerima Prémio Direitos Humanos ‘Sérgio Vieira de Mello’ (2020), mengatakan bahwa Tim Rai Matak telah membuat kemajuan yang baik dalam mengimplementasikan program tersebut.
“Sampai saat ini kami telah berhasil mencapai sejumlah tonggak penting termasuk perekrutan dan pelatihan tim pertanian karbon yang berdedikasi, serta dimulainya kegiatan ground truthing dan pemetaan tanah di sejumlah daerah baru yang berpotensi untuk pertanian karbon,” jelas Leopoldina.
Ia melanjutkan pihaknya telah memulai proses penetapan kebijakan dan prosedur untuk yayasan kredit karbon baru yang akan mengawasi area proyek baru dan akan dipimpin masyarakat lokal, dengan fokus khusus pada pemberdayaan perempuan di sektor wanatani.
Pada bagian lain, Leopoldina mengucapkan terima kasih kepada Uni Eropa atas dukungan berkelanjutan mereka untuk proyeknya selama tahun yang sulit di mana Timor – Leste telah dipengaruhi pandemi Covid-19 yang sedang berlangsung dan kehancuran yang ditimbulkan hujan lebat dan banjir pada awal April lalu.
Selama lebih dari 30 tahun, program yang dibuat melalui Rai Matak akan memiliki dampak ekonomi positif langsung pada 2.000 petani dan 6.000 hingga 10.000 anggota keluarga melalui pembayaran petani.
Proyek ini akan menanam lebih dari 3 juta pohon, menghasilkan keuntungan ekonomi melalui penciptaan simpanan karbon, meningkatkan pengembangan usaha social, mempromosikan kesetaraan gender dan manfaat sosial dan budaya lainnya.
Diyakinkan proyek Rai Matak memungkinkan akses ke layanan keuangan lokal dan budaya yang sesuai dan membangun kapasitas lokal melalui pengembangan keterampilan dan transfer pengelolaan program kepada masyarakat lokal.
Berita terkait: Uni Eropa Danai Mercy Corps 2,1 juta Euro untuk program IRU Maloa
Reporter : Cidalia Fátima
Editor : Armandina Moniz