DILI, 26 oktober 2021 (TATOLI)—Pemerintah Timor-Leste (TL) dan Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) di TL, bersama mitra pembangunan merayakan hari jadi PBB ke-76 di Dili. Dalam perayaan tersebut, TL berkomitmen melakukan solidaritas global.
Berdasarkan siaran pers yang diakses Tatoli menyebutkan, hari jadi PBB dirayakan ketika Pemerintah TL bersiap untuk berpartisipasi dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) PBB tentang perubahan iklim (COP26) 2021.
KTT ini bertujuan untuk meningkatkan ambisi iklim, terutama pada TL, yang rentan terhadap bencana alam. Karena itu, PBB bekerja sama dengan pemerintah TL untuk beradaptasi terhadap perubahan iklim dan manajemen resiko bencana.
“Sejak menjadi anggota PBB tahun 2002, TL berkomitmen untuk memajukan tiga pilar dari PBB, yaitu perdamaian dan keamanan, hak asasi manusia, dan pembangunan berkelanjutan serta bekerja sama dengan negara-negara anggota lainnya untuk menegakkan multilateralisme dengan mempromosikan kerjasama global di panggung dunia.
Menteri Luar Negeri dan Kerjasama (MNEK), Adaljiza Magno, menegaskan sebagai anggota PBB, negara TL berkomitmen melakukan solidaritas global. “Kami sangat percaya bahwa PBB adalah forum yang sangat diperlukan, dimana semua negara anggota membahas bersama dan mencari solusi untuk masalah global. Dengan kerjasama mutilateralisme merupakan pilihan utama agar ada solusi tentang perubahan iklim. Sebab masalah global tidak akan terselesaikan satu negara.
Sementara itu, Perwakilan PBB di TL, Roy Trivedy mengatakan, sebagai rakyat dari PBB, berkomitmen untuk berjuang bersama sesuai dengan janji piagam PBB, dengan menjaga keamanaan dunia, yang artinya setiap orang hidup dalam perdamaian, relevansi multilateralisme yang berkelanjutan dan dalam kerjasama multilateral, harus konsisten berusaha untuk lebih inklusif, berjejaring lebih baik, dan lebih efektif.
“Dalam perayaan hari jadi PBB ke-76, pandemi global masih bersama dengan kita, nyawa terus hilang, dan kesehatan serta kesejahteraan orang terutama yang rentan terus terpengaruh. Dampak sosial ekonomi dari Covid-19 sangat terasa di mana-mana, dan kesenjangan antar bangsa dan negara semakin meningkat. Saya ingin mengakui usaha semua orang yang berupaya selama sepanjang tahun, hanya untuk mengatasi dampak dari Covid-19. Saya juga memberi penghormatan kepada mereka yang telah kehilangan anggota keluarga, teman, di tahun ini,” kata Roy di Kantor MNEK, Pantai Kelapa, Dili, senin.
Ia menambahkan, bencana alam pada 4 april lalu, dan pandemi Covid-19, merupakan suatu kejadian yang memberikan banyak kerugian. PBB berkomitmen untuk membantu secara global termasuk TL.
“Pertama, PBB terus mendukung rakyat TL untuk mengambil tindakan dalam perubahan iklim dan manajemen resiko bencana. Kedua, memastikan pemulihan Covid-19 yang inklusif, dengan partisipasi aktif dari perempuan, pemuda, penyandang disabilitas, dan kelompok rentan lainnya, agar dapat memanfaatkan potensi dari setiap orang di mana pun. Ketiga, menghentikan kekerasan terhadap perempuan dan anak perempuan. Secara global, termasuk di TL,” katanya.
Menurutnya, TL adalah negara yang keras terhadap tantangan. Sehingga di era Covid-19 dan keadaan darurat pada iklim yang muncul, merupakan waktu yang tepat untuk memperbarui komitmen kolektif, terhadap visi toleransi, hak asasi manusia universal, koeksistensi damai, dan promosi pertumbuhan sosial ekonomi yang inklusif, sebagaimana ditetapkan dalam Piagam PBB.
Dia meminta pada semua anggota PBB untuk meyakinkan kembali rakyat dan pemerintah TL, bahwa PBB bukan hanya mendukung, namun sebagai milik dari TL.
Perayaan hari jadi PBB digelar di halaman Kementerian Luar Negeri dan Kerjasama dihadiri Perwakilan PBB di TL, Roy Trivedy, Menteri Luar Negeri dan Kerjasama Adaljiza Magno dan tamu undangan lainnya.
Selain itu, sebagai tanda perayaan itu, dilakukan juga penanaman mangrove. Ini melambangkan komitmen terhadap aksi iklim dan meningkatkan hubungan antara TL dan PBB.
Acara tersebut diakhiri dengan pertunjukan musik yang menggambarkan kemitraan dan kepercayaan antara Pemerintah TL dan PBB untuk kerjasama dalam pembangunan, perdamaian, dan kemakmuran.
Reporter : Mirandolina Barros Soares
Editor : Armandina Moniz