DILI, 13 oktober 2021 (TATOLI)- Pemerintah Australia melalui Kemitraan untuk Pembangunan Sumber Daya Manusia (PHD) memberikan $100.000 USD untuk Asosiasi Penyandang Disabilitas Timor – Leste (ADTL) sebagai dana tahunan untuk memperkuat advokasi.
Dana tersebut akan membantu ADTL untuk memperkuat kegiatan advokasinya. Ini termasuk mengadvokasi hak-hak penyandang disabilitas guna mengakses layanan kesehatan, keadilan sosial, pendidikan dan pekerjaan atas dasar kesetaraan dengan orang lain.
Direktur Eksekutif ADTL, Cesario da Silva mengatakan sejak 2013 pemerintah Australia melalui Department of Foreign Affairs and Trade (DFAT) menyediakan $100.000 bagi ADTL untuk menjalankan beberapa program penting agar memastikan keterlibatan penyandang disabilitas untuk pembangunan negara.
Program-program tersebut sebagian besar dilaksanakan ADTL di sekitar wilayah TL seperti meningkatkan kapasitas sumber daya manusia, pemberdayaan ekonomi, advokasi dan inklusif sosial.
“Kami memberikan kapasitas sumber daya manusia bagi kelompok anggota ADTL dan juga memberikan advokasi untuk memobilisasi penyandang disabilitas di sekitar wilayah,” kata Direktur Eksekutif, Cesario di Kantor ADTL, Maskarinhas, rabu ini.
Ia menjelaskan, dukungan keuangan dari pemerintah Australia melalui DFAT menghasilkan lebih banyak pembentukan organisasi untuk kaum disabilitas. Bantuan ini sangat penting untuk mengembangkan kaum disabilitas untuk hidup dengan memperoleh beberapa keterampilan.
Disebutkan, 15 organisasi untuk kaum disabilitas didirikan pada tahun 2013 lalu, tetapi hari ini organisasi penyandang disabilitas bertambah menjadi 22 dan advokasi yang sedang berlangsung di kota lain juga belum tercapai.
Lima kotamadya telah membentuk organisasi penyandang disabilitas seperti di Baucau, Viqueque, Maliana (Bobonaro), Ermera dan RAEOA.
Berdasarkan data sensus pada 2015 menunjukkan ADTL telah mendaftarkan 38.118 penyandang disabilitas di sekitar wilayah TL, yang terdiri dari Perhimpunan Tunanetra, Perhimpunan Tuna Rungu dan lainnya.
Data Asosiasi Tunanetra di Timor-Leste menunjukkan total orang yang hidup dengan disabilitas mata (Blind) berjumlah 14.800 orang.
ADTL memiliki tanggung jawab penuh untuk menyediakan program peningkatan kapasitas untuk membantu semua penyandang disabilitas mengakses setiap pelatihan tentang keterampilan hidup yang diberikan.
Berdasarkan data Kementerian Solidaritas dan Inklusif Sosial (MSSI) menunjukkan ada 8.000 penyandang disabilitas mengakses subsidi yang disediakan pemerintah TL.
Reporter : Cidalia Fátima
Editor : Armandina Moniz