DILI, 08 oktober 2021 (TATOLI) – Kementerian Keuangan melalui Otoritas Nasional Bea Cukai atau Kepabeanan (AA – Autoridade Aduaneira/ Alfândega) telah mengumpulkan pendapatan $45 juta lebih, selama sembilan bulan terhitung januari hingga september 2021.
“Semua pendapatan ini berasal dari bea cukai, konsumsi selektif dan pajak penjualan, antara lain denda. Sedangkan, pendapatan pengumpulan yang didapatkan selama sembilan bulan sebesar $45,882,007.2,” kata Komisaris Bea Cukai, José António Fatima Abílio pada Tatoli, di kantor Bea Cukai, Dili, kamis.
Sementara itu, dia menyebutkan, total pajak impor sebesar $9,804,867.23, pajak konsumsi selektif $24,983,383.17, pajak penjualan $10,851,530.06, denda (PEN) sebesar $101,636.31, dan biaya lainnya sebesar $47,055.32, serta Bea Masuk senilai $93,534.93.
Ia menyebutkan sejak januari, barang impor sebagian besar melibatkan kebutuhan dasar, obat-obatan, serta bahan bangunan, furnitur, dan kendaraan seperti motor dan mobil.
“Kebanyakan kendaraan secondhand yang masuk di TL,” katanya.
Menurut observasinya, beberapa penyetor sering memain harga karena kurangnya perhatian dari pihak AIFAESA. Karena, selama pandemi harga dari barang-barang yang masuk selalu beragam tergantung dari permintaan pelanggan namun tidak dilihat dari standar harga.
Dia menambahkan, selama masa pandemi, permintaan untuk luar sangat menurun khususnya bahan bangunan sehingga menyebabkan harga dari barang tersebut bisa lebih mahal.
Reporter : Cidalia Fátima
Editor : Armandina Moniz