iklan

POLITIK, INTERNASIONAL, KESEHATAN

Menzies dan Kemenkes lakukan studi soal kekebalan penyakit dicegah dengan vaksin

Menzies dan Kemenkes lakukan studi soal kekebalan penyakit dicegah dengan vaksin

Sekolah Penelitian Kesehatan (School of Health Research) Menzies bersama Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melakukan studi nasional seroprevalensi (seroprevalence). Foto Menzies

DILI, 06 sepetember 2021 (TATOLI)– Sekolah Penelitian Kesehatan (School of Health Research) Menzies  bersama Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melakukan studi nasional seroprevalensi (seroprevalence) tentang tingkat kekebalan terhadap penyakit yang dapat dicegah dengan vaksin.

Berdasarkan siaran pers yang diakses Tatoli, rabu ini disebutkan, tujuan dari studi ini untuk meningkatkan pemahaman epidemiologi Covid-19, Campak, Rubella, Hepatitis B dan Dengue (Demam berdarah) di Timor-Leste (TL).

Vaksinasi adalah strategi yang sangat penting di TL, untuk melindungi masyarakat dari penyakit termasuk Covid-19, campak, rubella dan hepatitis B dan demam berdarah. Vaksinasi tersedia melalui layanan kesehatan pemerintah di TL, tetapi ada variasi substansial dalam penggunaan vaksin yang berbeda di berbagai kota.

Berita terkait : NHL dan Menzies tingkatkan diagnosis penyakit menular melalui proyek MATCH TL

Dijelaskan, sebuah studi seroprevalensi nasional baru, yang diluncurkan belum lama ini, bertujuan menggambarkan tingkat kekebalan terhadap penyakit yang dapat dicegah dengan vaksin, termasuk Covid-19, campak, rubella, hepatitis B, dan demam berdarah di TL.

Tim studi akan mengunjungi setiap rumah tangga yang dipilih secara acak, dan lebih dari 5.000 orang akan diundang untuk berpartisipasi dari setiap kotamadya di TL.

Studi baru ini akan dilakukan oleh Menzies melalui proyek ARIA-RISE dalam kemitraan dengan Kemenkes TL, Laboratorium Kesehatan Nasional (NHL), dan Pusat Penelitian dan Pengawasan Imunisasi Nasional (NCIRS) dan didanai  Departemen Luar Negeri dan Perdagangan Australia (DFAT).

Tim peneliti untuk studi seroprevalensi nasional yang dipimpin Nelson Martins (Principal Investigator, Menzies), mempresentasikan proposal penelitian bersama dengan Sarah Louise Sheridan (Co-Investigator, NCIRS) kepada Technical and Research Ethics Committee di National Health Institute (INS), Dili.

Peneliti Menzies, Nelson Martins, mengatakan penting untuk memahami berapa banyak orang yang memiliki kekebalan terhadap penyakit menular ini, untuk memberikan data berbasis bukti dengan memandu kebijakan dan strategi Departemen kesehatan untuk mengendalikan dan menghilangkan penyakit ini di TL.

Sementara itu, Co-Investigator, NCIRS, Sarah Sheridan juga sependapat bahwa temuan penelitian kemungkinan akan memperkuat kemampuan TL untuk secara efisien mencegah wabah penyakit di masa depan.  Misalnya, seperti penyakit campak dan rubella dengan dorongan vaksinasi   yang ditargetkan pada populasi yang tidak memiliki imunitas yang kebal.

Menyusul penularan Covid-19 yang signifikan di seluruh TL pada 2021, menentukan proporsi populasi yang memiliki bukti antibodi terhadap Covid-19 baik dari vaksinasi, akan membantu perencanaan respons kesehatan masyarakat yang sedang berlangsung.

Dilain pihak, Kepala Departemen Penelitian INS, Caetano Gusmão mengatakan studi ini sangat penting. “Studi ini sangat penting terutama dalam kasus Covid-19 di TL, dan akan membantu Pusat Integrasi Manajemen Krisis (SIJK) untuk memahami prevalensi Covid-19 di TL,” kata Caetano Gusmão.

Reporter : Cidalia Fátima

Editor     : Armandina Moniz

 

 

iklan
iklan

Leave a Reply

iklan
error: Content is protected !!