DILI, 1 oktober 2021 (TATOLI)—Pemerintah Jepang membantu dana senilai $44 juta secara gratis kepada pemerintah Timor-Leste (TL), untuk konstruksi Bandara Internasional Presiden Nicolau Lobato, Comoro, Dili.
Wakil Menteri Luar Negeri dan Kerjasama Timor Leste (TL), Julião da Silva dan Duta Besar Jepang untuk TL, Masami Kinefuchi, jumat ini menandatangani dokumen dukungan dana pemerintah Jepang untuk konstruksi bandara Internasional Nicolau Lobato-Comoro.
Penandatanganan dokumen itu disaksikan Perdana Menteri (PM) Taur Matan Ruak dan Wakil Perdana Menteri, Armanda Berta dos Santos, beserta anggota pemerintah lainnya.
Berita terkait : Pinjam $135 juta konstruksi Bandara Comoro, TL-ADB tandatangani MoU
“Hari ini, merupakan hari yang ditunggu-tunggu. Hari perjanjian internasional untuk proyek Bandara Internasional Nicolau Lobato, setelah 20 tahun kemerdekaan TL. Ini merupakan periode konstruksi. Saya berharap dengan konstruksi bandara dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan sosial yang dinamik,” kata Dubes Jepang, Masami Kinefuchi ketika memberi sambutan pada acara penandatanganan dokumen bantuan Jepang di Kantor Kementerian Keuangan Aitarak laran, Dili, jumat ini.
Ditambahkan, sesuai perencanaan tahun 2019 Jepang akan mendukung bantuan secara gratis dengan total dana senilai $44 juta. Dana tersebut akan digunakan untuk membangun terminal penumpang.
Selain itu, lanjutnya, tambahan anggaran melalui Japan International Cooperation Agency (JICA), untuk mendesain bandara. Sehingga total kontribusi Jepang untuk proyek tersebut menjadi $46 juta lebih.
Menurutnya, proyek tersebut sangat penting karena bandara Internasional di pusat kota. Itu merupakan pintu masuk utama untuk setiap orang dari negara lain. Ini merupakan symbol Negara, maka bandara menjadi konektivitas internasional yang sangat penting untuk mempromosikan pariwisata dan pembangunan di berbagai industri.
Dikatakan, Jepang merupakan Negara yang banyak membantu dalam pembangunan infrastruktur di TL, seperti Jembatan Comoro baru yang diberi nama ‘ponte Lorosa’e’, gedung UNTL di Hera, aspal dari Dili-Baucau, dan juga di sektor pertanian, industri. Pemeritah Jepang bekerja sama dengan UNICEF, JICA, ADB, UNDP dengan total anggaran sekitar $20 juta.
Dijelaskannya, untuk proyek bantuan makanan dengan total dana senilai $3 juta. Proyek ini bekerja sama dengan Program Pangan Dunia (WFP) dan pemerintah Jepang juga mendukung vaksin AstraZeneca, yang diproduksi langsung dari Jepang dan telah diberikan pada TL melalui Perdana Menteri pada bulan lalu.
Dia mengatakan, Jepang telah banyak membantu untuk konstruksi bandara di berbagai negara, seperti di Kuala Lumpur, Vietnam, Filipina, dan bandara lokal di Indonesia. Hal ini dimaksudkan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
Selain itu, Perdana Menteri (PM) Taur Matan Ruak mengatakan, dengan perbaikan dan perluasan Bandara Internasional Nicolau Lobato, akan lebih mudah bagi Negara TL untuk meningkatkan potensi pariwisata, pertanian, jasa dan industri, terhadap pertumbuhan ekonomi dan pembangunan negara.
“Kami sangat senang dapat terus mengandalkan dukungan dari Pemerintah Jepang dengan berbagi visi dan model pembangunan terus mendukung TL dengan sarana keuangan dan sumber daya manusia yang diperbarui dalam upaya bersama untuk meningkatkan daya saing dan produktivitas nasional melalui pembangunan konektivitas baru,” jelas PM Taur.
Reporter : Mirandolina Barros Soares
Editor : Armandina Moniz