iklan

HUKUM, POLITIK, BOBONARO, KEAMANAN

Komando PNTL  minta UPF bekerja profesional

Komando PNTL  minta UPF bekerja profesional

Kepala Kepolisian Nasional Timor-Leste (PNTL), Komisaris Faustino da Costa secara langsung melihat pekerjaan UPF di berbatasan TL-Indonesia. Foto/PNTL

BOBONARO, 30 september 2021 (TATOLI)— Kepala Kepolisian Nasional Timor-Leste (PNTL), Komisaris Faustino da Costa, minta kepada Unit Satuan Kepolisian Perbatasan (bahasa tetum: Unidade Patrullamentu Fronteira-UPF) untuk memperkuat persatuan dan kerjasama yang profesional dan bertanggungjawab.

UPF melakukan tugasnya berdasarkan motto ‘‘Hau nia sakrifisiu mak ha’u nia dedikasaun ba Estadu’ (pengorbanan dan pengabdian saya untuk negara).

Kepala Kepolisian, Faustino meminta hal tersebut pada acara Ulang Tahun UPF ke-18, di markas UPF, Batugede, Bobonaro, kamis ini.

“Dibandingkan dengan umur seseorang, usia 18 tahun sudah memasuki remaja.  Karena itu, setiap anggota UPF harus menunjukan kedisplinan dan tanggungjawab di tempat bertugas,” kata Faustino.

Dia menjelaskan, PNTL merupakan institusi negara yang diatur dalam Undang-undang (UU) Keamanan Nasional termasuk UU organik PNTL. Karena itu, semua anggota harus disiplin dimana saja dia bertugas.

“Anggota kepolisian harus disiplin dan menghormati hirarki komando, seperti seorang polisi komunitas, meskipun status dan pelatihannya identik dengan seorang militer, namun dia bukan militer.

Dia meminta kepada semua anggota UPF saat melakukan penangkapan pada rakyat, harus berdasarkan aturan yang berlaku. Karena, kehadiran UPF di perbatasan seperti otoritas yang harus memberi jaminan keamanan kepada masyarakat.

Ia juga bangga dan apresiasi atas pekerjaan UPF, meskipun selama kehadirannya di perbatasan selalu menghadapi tantangan seperti, kondisi infranstruktur, peralatan dan sumber daya manusia. Namun, semua itu dilewati dengan baik dalam melaksanakan tugas berdasarkan aturan hukum.

Dia juga mengatakan, tugas besar yang akan dilakukan UPF dimasa mendatang, melakukan persiapan pemilihan presiden pada 2022. Dia minta semua PNTL harus siap mengamankan semua aktivitas politik mulai dari para pimpinan politik, kampanye sampai pengumuman hasil pemilihan.

Ia juga berterima kasih kepada semua pihak, terutama mitra kerja, seperti Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), mitra pembangunan yang memberi dukungan kepada UPF mencipkan kondisi yang baik selama 18 tahun.

Penempatan UPF di perbatasan berawal pada 30 september dengan tujuan untuk menjalankan misi keamanan perbatasan TL dan Indonesia mulai dari Oe-cuse, Bobonaro sampai Covalima.

UPF menjalankan misi khusus berdasarkan dekrit hukum No.9/2009 pada 18 februari  tentang undang-udang organik PNTL pasal  33.

Fungsinya untuk melakukan pengawasan di wilayah perbatasan dan bekerjasama dengan pihak terkait, terutama F-FDTL, untuk mengawasi keluar masuknya orang dan barang di wilayah perbatasan serta bekerjasama dengan Bea Cukai, imigrasi dan otoritas administratif terkait.

Kehadiran UPF di perbatasan, selain untuk melakukan pengawasan dan mencegah terjadinya perdagangan manusia, senjata ilegal dan kejahatan terorganisir, juga mencegah aktivitas ilegal untuk menjamin kedaulatan negara TL.

Reporter: Sérgio da Cruz

Editor: Cipriano Colo (penerjemah : Armandina Moniz)

iklan
iklan

Leave a Reply

iklan
error: Content is protected !!