DILI, 30 september 2021 (TATOLI)—Perdana Menteri (PM), Taur Matan Ruak, merekomendasi pada Presiden Republik (PR), Francisco Guteres Lú Olo, untuk melibatkan semua anggota pemerintah dalam kampanye vaksinasi Covid-19 di semua wilayah Timor-Leste (TL).
PM menjelaskan bahwa, hanya kotamadya Dili saja, yang penduduknya telah vaksin mencapai 78.4% dan di kotamadya lain di bawah 50%, sehingga jika Dili yang lebih dulu mencapai target maka “New Normal’ di Dili, akan diberlakukan, dan yang lainnya akan menyusul jika vaksinasi Covid-19 mencapai target.
“Kampanye vaksinasi tersebut sangat penting. Karena, pemerintah merencanakan untuk menormalkan situasi. Jika, hal tersebut terjadi, maka yang perlu dilakukan semua penduduk di tingkat nasional maupun kotamadya, harus divaksin Covid-19 penuh, 80% untuk tahap pertama dan 70% untuk tahap kedua,”kata PM Taur Matan Ruak kepada wartawan di Farol Dili, kamis ini.
Dilanjutkan, karena isolasi terbatas di semua wilayah TL telah dicabut termasuk Dili. Karena kasus Covid-19 di TL mulai menurun, sehingga dengan kesempatan tersebut kembali melanjutkan untuk kampanye vaksinasi Covid-19 agar situasi cepat ke ‘New Normal’
“Saya juga menginformasikan pada beliau, untuk melibatkan semua anggota pemerintah dalam kampanye vaksinasi di semua kotamadya. Persyaratannya, para anggota pemerintah hanya akan melaksanakan kampanye vaksinasi di kota asal mereka,”kata PM Taur.
Menurutnya, kampanye vaksin bertujuan untuk mendorong semua masyarakat di daerahnya termasuk para lansia untuk mendapatkan vaksin Covid-19 di posko terdekat.
Berdasarkan data SIJK menyebutkan hingga rabu 29 september 2021 kasus teridentifikasi Covid-19 sebanyak 19.455. Dari dari jumlah itu, 18.562 sembuh, kasus aktif 778 dan kasus kematian berjumlah 115.
Sedangkan 446.951 (59.2%) penduduk telah melakukan vaksin Covid-19 untuk dosis pertama dan 276.274 (36.6 %) untuk dosis kedua. Total dosis yang sudah digunakan berjumlah 723.225. Di kotamadya Dili, penduduk dengan 167.574 (78.4%) telah divaksin dengan dosis pertama dan 145,443 (68%) untuk dosis kedua.
Reporter : Mirandolina Barros Soares
Editor : Armandina Moniz