DILI, 16 september 2021 (TATOLI)— Direktur Nasional Tenaga Kerja Luar Negeri Sekretariat Pelatihan Professional Ketenagakerjaan (SEFOPE), Filomeno Soares mengatakan selama pandemi sekitar 300 tenaga kerja (naker) keluar dari sistem database pekerja.
“Mereka yang keluar dari sistem ini baru terjadi setelah adanya pandemi. Sebelumnya, tidak ada, tapi sekarang sekitar 300 naker keluar dari sistem database,” kata Fiolmeno kepada Tatoli di kantornya SEFOPE, Becora, Dili, rabu.
Ia menjelaskan, SWP (Seasonal Worker Program) hanya bekerja secara musiman dan kontrak untuk para naker pun beragam dari 5 sampai 9 bulan. Namun, sebelum kontrak habis kontraktor atau perusahaan bersangkutan tidak memiliki lagi kegiatan atau pekerjaan bagi para naker.
Dengan alasan ini, para naker nekad mencari pekerjaan lain guna melanjutkan hidup dan mendapatkan penghasilan meskipun akan sangat beresiko bagi keberadaan mereka di Australia.
Menjawab hal ini, perwakilan SEFOPE di Australia telah menyebarkan tim di wilayah tertentu untuk mencari hampir 300 naker yang keluar dari sistem database agar segera mendata kembali dan mengontrol mereka bekerja di Australia.
“Mereka keluar dari sistem untuk mencari pekerjaan lain. Tim kita sudah ada disana untuk mencari tahu agar mereka terdaftar lagi di sistem database. Karena, jika sudah keluar akan menimbulkan resiko besar karena tidak dikontrol lagi pemerintah TL,” jelasnya.
Dia menambahkan, selama masa pandemi, pemerintah TL telah memulangkan 100 naker TL dari Australia. Sementara mereka yang masih aktif bekerja di Australia berjumlah 1.000 lebih.
Reporter : Cidalia Fátima
Editor : Armandina Moniz