DILI, 12 september 2021 (TATOLI)— Otoritas Kotamadya Bobonaro mengajukan proposal anggaran tambahan sebesar $3,720,771 pada Komite Peninjauan Anggaran Politik (KROP) dalam Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) tahun 2022.
Sekretaris Otoritas Kotamadya Bobonaro, Julio Carvalho Caero mengatakan dana awal yang ditinjau untuk Kotamadya Bobonaro sebesar $4,264,034. Namun anggaran tersebut dinilai tidak cukup untuk merealisasikan program dari kotamadya.
“Kami sudah lakukan presentasi soal anggaran 2022 dan mendapat rekomendasi dari komite. Karena itu, kami ajukan proposal anggaran tambahan $3,720,771. Sehingga total anggaran untuk tahun depan sebanyak $7,984,805,” jelas Julio kepada Tatoli usai rapat di Kantor Kementerian Keuangan, Aitarak laran, Dili, sabtu.
Ia menambahkan, anggaran tambahan ini untuk merealisasikan program prioritas dalam pemerintahan dan merekrut Pegawai Negeri Sipil (PNS) pada Administratif Kotamadya Bobonaro.
Menurutnya, untuk program lain seperti pertanian, kesehatan, pendidikan dan lainnya adalah wewenang pemerintah pusat. Karena itu, otoritas kotamadya hanya berperan untuk medukung keputusan tersebut.
“Untuk tahun depan tidak ada pengembangan spesifik di sektor pertanian. Kami berharap agar pemerintah segera merehabilitasi Irigasi Maliana 1 dan Maliana 2. Namun, itu adalah keputusan politik dari Kementerian Pertanian, sehingga kami perlu bicara dengan mereka tentang hal tersebut,” ujarnya.
Dilain pihak, dia mengatakan, mengenai sosialisasi vaksinasi Covid-19 berjalan dengan baik karena ada dukungan dari Kementerian Kesehatan dan Kementerian Pertahanan yang membantu sosialisasi di area pelosok lainnya.
“Kami akan meningkatkan sosialisasi karena masih banyak penduduk belum menerima vaksin. Kami lihat masyarakat menyambut baik program vaksinasi meskipun secara geografis mereka jauh dari pusat-pusat kesehatan yang ada,”jelas Julio.
Data grafik dari Kementerian Kesehatan menunjukan saat ini presentasi vaksinasi tahap pertama di Kotamadya Bobonaro sudah mencapai 41% dan untuk tahap kedua mencapai 11%.
Reporter : Cidalia Fátma
Editor : Armandina Moniz