DILI, 11 september 2021 (TATOLI)– Menteri Luar Negeri dan Kerjasama (MNEK) Timor Leste (TL), Adaljiza Albertina Xavier Reis Magno, meminta pemerintah militer Myanmar untuk mengijinkan dialog terbuka dan mengadakan Pemilihan Umum (Pemilu) secepat mungkin untuk membentuk pemerintahan transisi dalam rangka menyelesaikan konflik.
Berita terkait : TL mengusulkan dialog secara damai untuk masalah Myanmar
“Sejak awal, TL telah mendesak Myanmar untuk menjaga perdamaian dan stabilitas dalam situasi transisi ini. Saya minta pemerintah Myanmar untuk mengadakan pemilu secepat mungkin. Saya juga menyarankan agar dilakukan dialog terbuka, menjaga perdamaian dan stabilitas”, kata Menteri Luar Negeri Adaljiza Magno kepada Tatoli, jumat.
Ia juga menegaskan, TL tidak menerima pelanggaran, konflik dan krisis yang terjadi di Myanmar, tetapi akan terus mendukung keputusan negara-negara anggota Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) untuk berunding dengan militer pemerintah Myanmar.
Perlu diingat bahwa pada pertemuan ASEAN April lalu, negara-negara anggota sepakat untuk mengusulkan empat poin konsensus ke Myanmar yaitu pembebasan tahanan, penyelesaian kekerasan, pengiriman bantuan kemanusiaan dan dialog dengan pihak-pihak yang terlibat konflik.
Pada Februari, Myanmar mengalami kudeta menyusul kemenangan partai Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD) dalam pemilihan umum 2020. Namun, militer tidak mengakui legitimasi pemilihan ini.
Sejak itu, tentara menduduki Senat dan Parlemen, menyatakan keadaan darurat. Para pemimpin utama pemerintah ditangkap, termasuk Aung San Suu Kyi, pemenang Hadiah Nobel Perdamaian. Krisis telah menyebabkan kematian lebih dari seribu orang dan lebih dari lima ribu orang ditangkap.
Reporter : Cidalia Fátima
Editor : Armandina Moniz