DILI, 30 agustus 2021 (TATOLI)– Duta Besar Timor-Leste (TL) untuk Jepang, Ilidio Ximenes da Costa mengatakan pihaknya terus melakukan pendekatan diplomasi ekonomi dengan perusahaan Organisasi Perdagangan Eksternal Jepang (Japan External Trade Organization-JETRO).
Melalui artikel yang diakses Tatoli, menyebutkan, Kedubes TL di Jepang telah melakukan pendekatan diplomasi dengan JETRO sejak 19 oktober 2020 hingga 2021 ini.
Selama dalam kunjungan tersebut, Dubes Ilidio Ximenes da Costa didampingi penasihatnya, Nuno Marques Alves dan Asisten Senior, Nakamura, bertemu dengan Sasaki Nobuhiko selaku Ketua & CEO JETRO, Kitagawa Hironobu, Wakil Presiden, Hashimoto Ayako, Direktur Senior untuk Departemen Perencanaan Strategis Global dan Miyamoto Yuito, Desk of South East Asia dan Tim Pengembangan Strategis Global.
“Tujuan pertemuan ini adalah untuk membahas peluang investasi di sektor industri perikanan, daur ulang plastik, dan kemungkinan mengekspor vanili dari TL ke Jepang,” kata Dubes Ilidio dalam artikel tersebut.
Selanjutnya, pada 29 Juni 2021 untuk menindaklanjuti pertemuan, Kedubes TL di Jepang yang diwakili Julio Martins, First Secretary, dan Misako Nakamura, Senior Assitant, bertemu dengan Hashimoto, Senior Director for Global Strategic Planning Department, dan Miyamoto melakukan lagi pertemuan dengan Direktur JETRO.
Untuk menindaklanjuti pertemuan terakhir dan membahas kemungkinan peluang bisnis di TL dan untuk mempromosikan investasi di sektor pariwisata, bidang pertanian, industri perikanan, dan pelatihan sumber daya manusia.
Selain itu, pada 12 Juli 2021, Kitagawa Hironobu, Wakil Presiden JETRO didampingi Murayama Mayumi, Wakil Presiden Institute of Developing Economies (IDE), Yasuyo SAKAGUCHI, Director Exchange and Training Division Research Operations Department dan HASHIMOTO Ayako, Direktur Senior Departemen Perencanaan Strategi Global (Asia Tenggara), melakukan kunjungan kehormatan ke Kedubes TL dan bertemu dengan Dubes.
Dalam Pertemuan ini, Kitagawa Hironobu berbagi pengalamannya dengan Kedubes TL tentang bagaimana membantu negara lain dan mengembangkan ekonomi mereka melalui investasi dan sumber daya yang mereka miliki.
Sebagai hasil dari pertemuan-pertemuan tersebut, JETRO melalui program pelatihan IDEAS, menawarkan kursus dan pelatihan intensif kepada Staff Trade Invest TL. Roberto Lai, Direktur Hubungan Eksternal & Pemasaran, telah dipilih untuk kursus dan pelatihan ini.
Kursus tersebut akan dimulai pada 1 September 2021 hingga 30 Januari 2022. Selain itu, Kedubes dan JETRO berencana mengadakan seminar untuk menarik investor bagi peluang bisnis TL. Tujuan dari seminar ini adalah untuk menarik investor dari Jepang maupun dari luar negeri.
Laman Wikipedia menyebutkan, JETRO adalah Lembaga Administratif Independen yang didirikan oleh Organisasi Riset Perdagangan Ekspor Jepang sebagai perusahaan nirlaba di Osaka pada Februari 1952, direorganisasi di bawah Kementerian Perdagangan dan Industri Internasional ( MITI) pada tahun 1958, kemudian Kementerian Ekonomi, Perdagangan dan Industri atau METI, dan menjadi Institusi Administrasi Independen pada 2003 untuk mengkonsolidasikan upaya Jepang dalam promosi ekspor.
Pemerintah telah menyediakan lebih dari setengah anggaran operasional tahunan JETRO. Per Januari 2020, JETRO memiliki tujuh puluh empat kantor di lima puluh empat negara, serta empat puluh delapan kantor regional di Jepang, dengan total staf 1.730 (998 domestik, 732 luar negeri).
Kantor utamanya terletak di Gedung Ark Mori di Akasaka , Tokyo. Awalnya, kegiatan JETRO difokuskan terutama untuk mempromosikan ekspor ke negara lain. Sebagai eksportir memantapkan diri di pasar dunia dan neraca perdagangan berbalik dari defisit menjadi surplus, namun peran JETRO bergeser untuk mencakup kegiatan yang lebih bervariasi.
Ini termasuk peningkatan saling pengertian dengan mitra dagang, daya tarik investasi strategis, promosi impor, hubungan antara usaha kecil di Jepang dan rekan-rekan mereka di luar negeri, dan penyebaran data. Jasa promosi impor meliputi publikasi, promosi pameran dagang, seminar, dan misi dagang.
Reporter : Cidalia Fátima
Editor : Armandina Moniz