DILI, 15 agustus 2021 (TATOLI)— Perusahaan Telekomunikasi Internasional (Telkomcel) Indonesia yang beroperasi di Timor-Leste (TL) selain berkontribusi untuk pembangunan di sektor telekomunikasi, juga ikut membantu pemerintah dalam mengatasi masalah keterbatasan lapangan kerja. Buktinya, 90 persen pegawai Telkomcel adalah putra-putri kelahiran TL.
CEO Telkomcel di TL, Yogi Rizkian Bahar menyebutkan bahwa Telkomcel hadir di TL pada 2012. Dalam perjalananya dari 2012 hingga 2021, Telkomcel berhasil mempekerjakan lebih dari 90 persen orang Timor.
“Telkomcel hadir di TL pada 2012 dan kini usianya sembilan tahun. Dalam perjalanannya selama sembilan tahun, Telkomcel sudah mempekerjakan 200 orang. Dari jumlah itu, 90 persen adalah putra-putri kelahitan TL. Mereka memiliki talenta yang cukup baik, sehingga menggantikan peran talenta karyawan dari Indonesia,” katanya kepada Tatoli, usai upacara penaburan bunga di Taman Makam Pahlawan (TMP) Seroja Dili, jumat.
Dia menyebutkan, lebih dari 70 persen manager di Telkomcel adalah putra-putri kelahiran TL yang memiliki talenta cukup baik. Bahkan, salah satu manager dari TL berhasil meraih juara dua Setelkom Grup dari 10.000 lainnya di seluruh Indonesia dan cabang Telkomcel lainnya.
“Ini bukti bahwa talenta TL tak kalah bersaing, saya sudah hampir empat tahun di sini, saya bahkan bangga atas keberhasilan putra-putri TL,” ujarnya.
Ia menambahkan, BUMS (Badan Usaha Milik Swasta) dan BUMN (Badan Usaha Milik Negara) yang hadir di TL berkomitmen untuk membangun negeri ini melalui berbagai kegiatan, termasuk kegiatan CSR (Corporate Sosial Resposability), seperti disaat pandemi Covid-19, Tekomcel memberikan bantuan kesehatan yaitu ventilator termasuk genus.
“Kami bersama BUMN lainnya, seperti Pertamina, Bank Mandiri dan BRI, membantu kesulitan yang dihadapi masyarakat TL. Jadi, kami memiliki semangat kebersamaan bahwa kita adalah bersaudara. Kami berharap hubungan ini terus kita lanjutkan dan bersama-sama membangun ekonomi TL,” kata Yogi Rizkian.
Menurutnya, hubungan Indonesia dan TL sungguh luar biasa karena masyarakatnya juga luar biasa. Masyarakat kedua negara memiliki keragaman budaya yang menyatukannya menjadi satu keluarga. TL dan Indonesia adalah saudara, hanya beda bendera dan sejarah.
Reporter : Cidalia Fátima
Editor : Armandina Moniz