DILI, 12 agustus 2021 (TATOLI)—Pusat Nasional Chega (CNC) membagikan informasi tentang tugas CNC dalam mengimplementasi rekomendasi dari laporan Komisi Penerimaan, Kebenaran dan Rekonsiliasi (CAVR) pada umat muslim di Timor-Leste (TL).
Direktur Eksekutif CNC, Hugo Maria Fernandes mengatakan aktivitas membagikan laporan dari Komisi Kebenaran dan Persahabatan (CVA) antara TL dan Indonesia yang dilakukan saat ini. Karena tiga tahun lalu, CNC jalankan aktivitas ini di semua kotamadya dan tahun ini hanya untuk umat beragama.
“Kami membagikan isi dari laporan Chega. Karena laporan CAVR berbicara mengenai konflik di masa lalu yang terjadi antara tahun 1974 hingga 1999. Sementara, CVA hanya berbicara mengenai kejadian yang terjadi pada1991,” kata Hugo Maria Fernandes pada wartawan di Mesjid An-nur, Kampung Alor Dili, kamis ini.
Dia menjelaskan, dua laporan itu kita simpulkan bahwa, perang pada 1974 hingga 1999 merupakan pelanggaran hak asasi manusia (HAM) terhadap rakyat TL. Pelanggaran tersebut bukan hanya dari Indonesia namun juga dari TL. Namun, pelanggaran paling banyak dilakukan Indonesia, karena kekerasaan terjadi di banyak tempat.
Dikatakan, CNC mulai membagikan informasi pada umat muslim di TL dan pada 28 agustus ini, akan dilanjutkan pada Gereja Protestan Hosana, dan semua gereja Katolik. Itu dilakukan agar semua pihak beragama mengetahui kejadian yang terjadi dari laporan Chega.
Sementara itu, Wakil Ketua Dewan Nasional Muslim TL, Abdulah António Soares mengatakan rekomendasi dari CAVR sangat penting untuk generasi umat muslim khususnya para pelajar. Karena, selama kejadian konflik dimasa lalu tertulis pada pelajaran kurikulum sekolah yang mayoritas penulisnya berasal dari luar negeri. Tetapi, sekarang dengan adanya laporan dari CNC yang dibagikan dapat digunakan para pelajar dalam mengetahui sejarah TL.
“ Kita akan bekerja sama dengan Chega agar bagaimana meningkatkan pengetahuan patriotisme dan nasionalisme untuk negara ini. Kita berharap dengan informasi yang dibagikan CNC dapat bermanfaat bagi banyak orang.
Reporter : Mirandolina Barros Soares
Editor : Armandina Moniz