DILI, 09 juli 2021 (TATOLI)- Organisasi World Vision di Timor-Leste (WVTL) memiliki program untuk melindungi remaja dari kekerasan dan membekali mereka dengan keterampilan untuk mewujudkan potensi mereka.
Demikian diutarakan Spesialis Teknis Gender dan Perlindungan Anak, Joana dos Santos Camoes kepada TATOLI di Kantor Pusat World Vision, Bidau, Dili, jumat ini.
Dikatakan, program yang diberi nama, Roman ba Foinsae atau Light for Adolescents adalah program yang dicetuskan untuk membantu merubah pola pikir kaum remaja diusia rentan dalam mempersiapkan diri menuju dewasa.
Ia menambahkan, program ini difokuskan pada remaja yang mudah terjerumus dalam berbagai persoalan, terutama kaum perempuan yang sering mengalami berbagai masalah sebagai penghalang untuk kebebasan.
Dikatakan, sejak juni tahun lalu program ini berjalan dan berakhir pada juli 2025.
Saat ini, program tersebut dijalankan di Kotamadya Bobonaro, khususnya di lima desa dan 24 kampung di Kecamatan Balibó. Kelima desa itu masing-masing, Desa Balibó Vila, Cowa, Sanirin, Leolima dan Leohito.
Lebih lanjut ia menjelaskan, untuk melaksanakan program ini, di setiap daerah akan didirikan pusat pelatihan. Tujuannya, untuk memberi pelatihan kepada kaum remaja dengan dua pemimpin. Diharapkan partisipasi bisa mencapai 20 sampai 25 orang.
Selain pelatihan, lanjutnya, akan dilakukan sosialsiasi pada para orangtua, pelaku keagamaan dan juga para pemimpin daerah agar ikut serta membantu dalam pelaksanan proyek tersebut.
Diharapan, dengan program tersebut bisa memberi empat perubahan signifikan pada kaum remaja, yakni perubahan karakter, keseimbangan gender dan partisipasi dalam tradisi yang dapat memberikan dampak pada remaja yang lain.
Diakatakan, World Vision dan Marie Stopes Timor-Leste telah menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) untuk menetapkan prinsip-prinsip kerjasama dan memperkuat koordinasi antara dua pihak untuk pelaksanaan proyek Roman ba Foin Sae.
Country Manager Marie Stopes Timor-Leste, Girshma Bista berharap kerjasama kedua lembaga ini akan berjalan dengan baik. Dalam kerjasama ini, Marie Stopes fokus pelatihannya pada kesehatan seksual dan reproduksi.
“Kami akan melakukan pelatihan sekaligus sosialisasi bagi kaum remaja di Bobonaro dengan melibatkan kepala desa dan masyarakat lain,” tuturnya.
Reporter : Cidalia Fátima
Editor : Armandina Moniz