DILI, 08 juli 2021 (TATOLI)— Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Timor Leste Coalition For Education (TLCE), menyatakan dukungannya kepada pemerintah yang memprioritaskan sektor pendidikan dalam Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (RAPBN) 2022.
Demikian diutarakan Koordinator Nasional TLCE, Jose Monteiro pada TATOLI di aula FONGTIL, Kaikoli, Dili, kamis ini.
Dia bangga atas perhatian pemerintah yang begitu besar terhadap sektor pendidikan di Timor-Leste (TL), sehingga mengambil dana 10% dari RAPBN 2022.
Menurutnya, selama pandemi Covid-19 dan bencana banjir pada april 2021 berdampak pada sektor pendidikan terutama para pelajar dan mahasiswa.
“Pantauan kami di sektor Pendidikan, banyak terjadi permasalahan diantaranya, kualitas guru, kondisi infrastruktur, dan kurangnya dukungan pembelajaran selama pandemi,” jelas José Monterio.
Lebih lanjut, dia menjelaskan, untuk memajukan sektor pendidikan di TL, kualitas guru perlu ditingkatkan. Karena, banyak guru yang tidak memiliki latar belakang mengajar, maka perlu dilakukan pelatihan. Disamping itu, terbatasnya fasilitas pendidikan sehingga tidak menjamin standar pendidikan, misalnya satu ruangan menampung 60 siswa.
Dia melanjutkan, Kementerian Pendidikan terus berupaya melaksanakan program Eskola ba Uma (Sekolah di rumah), meskipun program tersebut mengalami kendala.
“Penting sekali pemerintah mengalokasikan dana yang cukup pada sektor pendidikan, sehingga di tahun 2022, bisa menyelesaikan kendala-kendala yang dihadapinya,”ujarnya.
TLCE mencatat setiap tahun pemerintah mengalokasi dana 8%, dan untuk tahun anggaran 2022 meningkat menjadi 10% .
Reporter : Mirandolina Barros Soares
Editor : Armandina Moniz