iklan

DILI

SEPC dan SEA membahas pemasangan sistem pelacak banjir di Dili

SEPC dan SEA membahas pemasangan sistem pelacak banjir di Dili

Seketaris Negara urusan Perlindungan Sipil, Joaquim José Gusmão dos Reis Martins. Foto TATOLI/Francisco Sony

DILI, 22 juni 2021 ( TATOLI)—  Seketaris Negara urusan Perlindungan Sipil (SEPC) dengan Sekretaris Negara urusan Lingkungan Hidup (SEA) beserta para mitra, selasa ini membahas sistem pelacak banjir di Dili.

Dalam rapat yang dilakukan di Hotel JL Villa dengan para mitra kerja seperti organisasi KOICA dan  Uni Eropa dengan tujuan melanjutkan pembahasan mengenai pemasangan alat pelacak untuk memberi peringatan terhadap wilayah yang berisiko terhadap banjir.

Joaquim José Gusmão dos Reis Martins sebagai Seketaris Negara urusan Perlindungan Sipil mengatakan, agar masyarakat tidak kehilangan tempat tinggal, barang, sampai kehilangan nyawa, perlu adanya peringatan waspada agar bisa berantisipasi sebelum banjir.

“Alat ini akan di pasangkan pada wilayah yang rawan terhadap bencana alam, agar bisa memberi peringatan kepada penduduk untuk waspada terhadap banjir yang akan datang khususnya pada masyarakat yang sering terkena banjir,” ungkap Sekretaris Negara, Joaquim Gusmão kepada wartawan di Hotel Jl Villa, selasa ini.

Menurutnya ada empat wilayah yang akan menjadi tempat pemasangan alat pelacak tersebut seperti di sungai Maloa, Bekusi, Kuluhan dan Bekora.  Karena keempat wilayah tersebut jika hujan, air akan penuh dan mengakibatkan banjir.

Hal yang sama diucapkan oleh, Sekretaris Negara urusan Lingkungan Hidup,  Demétrio do Amaral de Carvalho, mengatakan   hujan yang terjadi  pada 4 april 2021, membuat Kota Madya Dili banjir, sehingga alat pelacak yang akan digunakan sangat penting.

Arsenio de Jesus, selaku perwakilan dari Perusahaan Semilie yang menanggani proyek tersebut mengatakan pada tahun lalu bersama tim telah melakukan survey.“ Pada tahun lalu kami bersama dengan tim, sudah melakukan survei terhadap sungai yang menjadi ancaman banjir, dan sekarang kami membahas bersama untuk bisa mengidentifikasi alat apa yang cocok, ” kata Arsenio.

Perwakilan Uni Eropa di Timor-Leste (TL), Dulce Gusmão mengatakan pertemuan ini membahas tentang pemasangan sistem alat pelacak banjir, program ini juga di danai oleh Uni Eropa.

“Pertemuan dengan para mitra yang salah satunya membahas tentang pemasangan sistem alat pelacak banjir yang mana dananya juga dari Uni Eropa melalui program yang diberi nama Maloa Inisiativa Vertical,” ungkap Dulce Gusmão.

Dia juga menambahkan, program tersebut untuk membantu penduduk yang terkena bencana alam khususnya bagi masyarakat yang tinggal di pinggir sungai, agar di masa depan dapat melindungi diri dari bencana alam.

Implementasi program tersebut dilakukan oleh perusahan Semilie dan Mercy Corps yang akan bekerjasama dengan Badan Nasional ahli Meteorology dan Geofisika (DNMJ), Institut Geologi, Seketaris Negara urusan Perlindungan Sipil (SEPC) dan  Sekretaris Negara urusan Lingkungan Hidup.

Reporter                  : Mirandolina Barros Soares

Editor                       : Armandina Moniz

iklan
iklan

Leave a Reply

iklan
error: Content is protected !!