DILI, 17 juni 2021 (TATOLI)- Kedutaan Besar Rebuplik Indonesia (KBRI) di Timor-Leste sejak tahun 2016 hingga 2020 telah menugaskan 134 guru Bahasa Indonesia untuk Penutur Asing (BIPA) di 13 Distrik yang ada di Timor-Leste.
Menurut Duta Besar Republik Indonesia, Sahat Sitorus bahwa pengajaran Bahasa Indonesia di dimulai pada Sekolah Dasar (SD) hingga Sekolah Menengah Akhir (SMA), agar jika mereka lulus dan menguasai Bahasa Indonesia dengan baik maka memudahkan para putra-putri Timor-Leste untuk melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi di Indonesia.
Disamping itu, mengingat Bahasa Indonesia sudah ditetapkan sebagai bahasa kerja dalam konstitusi Timor-Leste, maka penguasaan Bahasa akan menjadi aset yang berharga bagi para pemuda Timor-Leste. Dan pengguna bahasa Indonesia sendiri berjumlah sekitar 350 juta di ASEAN.
“Saya perhatikan bahwa pemahaman bahasa Indonesia masih bagus di Timor-Leste dan ini perlu ditingkatkan, dan penting kalau putra-putri Timor-Leste yang ingin menempuh pendidikan di Indonesia atau di Negara ASEAN seperti Malaysia atau Brunei Darusalam yang juga menggunakan bahasa melayu akan sangat berguna,” jelas Duta Besar Indonesia, Sahat Sitorus kepada TATOLI di KBRI Farol Dili, kamis ini.
Dubes Indonesia menambahkan dengan pemahaman bahasa yang baik, pemerintah Indonesia ingin terus meningkatkan ketrampilan kursus bagi anak-anak Timor-Leste sebagai salah satu bantuan untuk membangun sumber daya manusia.
Sejak tahun 2016 hingga 2020, KBRI bekerja sama dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI dan Kementerian Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Timor-Leste, telah menugaskan 134 guru BIPA di 13 distrik. Kegiatan BIPA telah diikuti oleh 22.906 siswa di seluruh Timor-Leste. Dan, pada tahun 2021 KBRI menugaskan lagi 24 guru BIPA.
Menurut Sahat bahwa, salah satu mimpi KBRI di Timor-Leste yang belum terlaksanakan adalah membangun Sekolah Indonesia di Timor-Leste dimana dari pihak KBRI telah mengajukan proposal kepada Pemerintahan Konstituisional Timor-Leste Kabinet ke delapan.
Reporter : Cidalia Fátima
Editor : Armandina Moniz