DILI, 14 juni 2021 (TATOLI)-Pemerintah Cina melalui Kedutaan Besar Republik yang ada di Timor-Leste telah memberikan beasiswa kepada 16 orang pelajar Timor-Leste, namun hingga kini proses perkuliahan belum dimulai karena pandemi Covid-19.
Duta Besar Republik China untuk Timor-Leste, Xiao Jianguo, menjelaskan kedutaan telah mengumumkan 16 orang pelajar Timor-Leste untuk beasiswa tahunan dari Pemerintah Tiongkok pada akademik 2022.
Berita terkait : Proses perkuliahan di Universitas kembali normal, jika para mahasiswa dan dosen sudah di vaksin
Diplomat Cina tersebut menuturkan 16 orang pelajar yang sudah diterima di Universitas Cina memiliki kualifikasi yang tinggi tetapi karena adanya pandemi Covid-19 ini, pemerintah Cina belum memberikan keputusan yang pasti mengenai proses perkuliahan.
“Saya berterima kasih kepada Menteri Pendidikan Ilmu Tinggi Pengetahuan dan Kebudayaan, Longuinhos dos Santos dan Rektor UNTL, Prof. João Martins, atas kerjasamanya dan saya tetap menunggu kerjasama yang lebih erat lagi di bidang budaya dan pendidikan,” ungkap Duta Besar Republik Cina kepada TATOLI setelah menghadiri peluncuran vaksin SINOVAC di Universitas Nasional Timor-Leste (UNTL), senin ini.
Para pelajar yang masih aktif mengikuti beasiswa dari Cina berjumlah 180 dan terhitung sekitar 300 orang telah berhasil lulus dan kembali ke Timor-Leste. Sementara itu, setiap tahun pelajar dari Timor-Leste yang mengikuti beasiswa dari Cina berjumlah 20 orang.
“Cina negara yang berkembang, jadi kami menyambut semua siswa dari negara berpenghasilan rendah untuk belajar di Cina, untuk Timor-Leste sendiri setiap tahun ada 16 hingga 20 pelajar yang lolos dalam program beasiswa dan ini adalah perjanjian antara kedua negara untuk meningkatkan sumber daya manusia”, ujarnya.
Menteri Pendidikan Ilmu Tinggi Pengetahuan dan Kebudayaan, Longuinhos dos Santos berterimakasih atas lolosnya para pelajar yang mengikuti beasiswa dari Cina namun untuk proses perkuliahan masih akan di diskusikan lebih lanjut.
Ke-16 pelajar yang mendapatkan beasiswa terdiri dari 5 orang melanjutkan studi gelar master dan 11 lainnya mengambil gelar Sarjana. Dari 16 orang pelajar, sebagian besar memilih jurusan kesehatan, teknik perminyakan, dan ekonomi.
Reporter : Cidalia Fátima
Editor : Armandina Moniz