DILI, 5 juni 2021 (TATOLI)-Supervisor PT. Wijaya Karya (WiKa) di Timor-Leste Tarmanza Ishak mengatakan dari setiap proyek yang ditangani oleh perusahaan milik pemerintah Indonesia selalu melibatkan lebih dari 50% pekerja warga lokal.
Supervisor itu mengatakan, untuk pemberdayaan pekerja lokal warga negara Timor-Leste, tidak hanya melibatkan sebagai pekerja proyek, namun sekaligus ada yang bekerja di bagian tranformasi sistem manajamen di dalam kantor.
“Bukan hanya dalam staf, pekerja lokal juga mendapatkan posisi di dalam kantor”, Tarmanza kepada wartawan TATOLI di Proyek ETO Tower Kolmera, sabtu ini.
Sementara itu, insinyur dan supervisi ahli muda di bidang sipil menginformasikan bahwa untuk proyek yang sedang aktif saat ini tercatat 40 pekerja, sedangkan pekerja dari Indonesia berjumlah 20 orang lebih, namun karena adanya tuntutan proses penyelesaiannya, maka WIKA pun harus menambah anggota pekerja dari Indonesia.
Dia menambahkan, pihak perusahaan selalu mendukung pekerja lokal untuk dilibatkan, tetapi tidak menutup kemungkinan mereka harus memiliki kemampuan untuk bekerja di bagian yang dibutuhkan.
Tujuan utama dari WIKA sendiri, Nur menegaskan membantu pembangunan di Timor-Leste, dan tujuan kedua bisa melakukan transformasi pengetahuan di beberapa proyek yang dilakukan pelajar lulusan dari Universitas di Timor-Leste agar mereka juga dapat berkembang dengan baik.
Menurut dia pelajar dari universitas Universidade Nasional Timor Lorosa’e (UNTL), Dili Institute of Technology (DIT), dan juga sekolah universitas lainnya yang melakukan praktek magang di kantor WIKA.
Berita terkait: WIKA dipercayai menangani berbagai proyek di Timor-Leste
Reporter : Cidalia Fátima
Editor : Armandina Moniz